Inilah Penyebab Memar di Tubuh Secara Tiba-tiba
Memar bisa muncul secara tiba-tiba. Selain itu, memar juga bisa muncul disebabkan oleh beberapa hal, seperti faktor usia, kelainan darah, adanya indikasi diabetes melitus, cedera otot, hingga akibat konsumsi obat tertentu. Namun perlu diwaspadai juga jika memar tidak hilang selama lebih dua minggu. Karena bisa menjadi petanda penyakit serius.
Memar atau lebam merupakan adanya perubahan warna pada bagian kulit tertentu yang terjadi akibat pecahnya pembuluh darah kecil di bawah kulit. Kondisi tersebut juga dapat terjadi akibat adanya cedera traumatis.
Tetapi untuk beberapa kondisi memar biasa dapat diatasi dengan beberapa cara. Berikut ulasannya.
Penyebab Memar
1. Faktor Usia
Seiring bertambahnya usia, kulit akan kehilangan bantalan lemak yang berfungsi untuk melindungi tubuh saat terjadi benturan atau cedera. Kulit juga cenderung menipis karena menurunnya produksi kolagen dalam tubuh. Perubahan inilah yang membuat tubuh lebih rentan mengalami memar.
2. Purpura Dermatosis
Merupakan kondisi ketika pembuluh darah merembes keluar dari pembuluh kapiler. Kondisi ini sering dialami oleh orang berusia lanjut (lansia). Gejala yang ditimbulkan berupa memar berwarna kemerahan di permukaan kulit, khususnya area tulang kering. Pada beberapa kasus, memar yang muncul juga disertai dengan rasa gatal.
3. Kelainan Darah
Beberapa kelainan darah, seperti hemofilia dan leukemia bisa menyebabkan memar pada tubuh. Yang diakibatkan oleh proses pembekuan darah yang kurang optimal. Jadi, Anda perlu waspada jika memar tiba-tiba muncul dan tidak hilang dalam waktu yang lama.
4. Diabetes Melitus
pada pengidap diabetes melitus biasanya juga ditandai dengan adanya luka dan memar di tubuh yang tiba-tiba muncul dan sulit hilang. Gejala lain yang perlu diwaspadai adalah sering merasa haus, sering buang air kecil (BAK), sering merasa lapar, berat badan berkurang, pandangan kabur, kelelahan, hingga berkurangnya massa otot.
5. Cedera otot
Memar secara umum biasa disebabkan oleh cedera otot. Yakni kondisi ketika otot-otot dan tendon tubuh menjadi tegang dan tertarik karena adanya tekanan yang besar, misalnya karena mengangkat beban berat, olahraga berlebihan, serta aktivitas berat lainnya.
6. Konsumsi Obat-obatan Tertentu
Obat-obatan tertentu, seperti obat antikoagulan dan kontrasepsi juga bisa menurunkan kemampuan tubuh untuk membekukan darah serta melemahkan pembuluh darah. Kondisi inilah yang bisa meningkatkan risiko munculnya memar pada tubuh.
7. Paparan Sinar Matahari Berlebih
Paparan sinar matahari memang dibutuhkan oleh tubuh agar mendapatkan asupan vitamin D untuk kesehatan tulang. Namun, paparan sinar matahari yang berlebihan justru bisa menimbulkan memar pada tubuh. Sebab paparan sinar matahari berlebih bisa menyebabkan kulit kehilangan kelenturan dan ketahanannya. Hal inilah yang membuat memar di tubuh lebih mudah terjadi dan mudah terlihat
8. Kekurangan Trombosit
Trombositopenia merupakan kondisi ketika jumlah trombosit di dalam darah terlalu rendah. Dalam kasus yang parah, kelainan trombosit ini juga menyebabkan munculnya ruam atau bercak-bercak merah, ungu, atau biru, yang disertai dengan bintik-bintik merah, mimisan, gusi berdarah, muntah darah, dan pendarahan berlebihan saat menstruasi.
Jenis Memar
Memar juga memiliki jenis bergantung pada bentuk serta penyebab terjadinya, di antaranya:
- Hematoma
Kondisi hematoma sedikit berbeda dengan memar biasa karena muncul pembengkakan dan rasa nyeri. Hematoma terjadi setelah adanya cedera atau benturan keras pada kulit. Namun, terkadang kondisi ini juga dapat terjadi tanpa sebab.
- Purpura
Kondisi purpura biasanya terjadi ketika ada perdarahan ringan di bagian bawah kulit.
- Petechiae
Kondisi yang ditandai dengan titik-titik merah kecil di kulit.
- Senile purpura
Memar jenis ini akan muncul karena kondisi kulit yang menipis, lebih kering, dan mudah terluka karena proses penuaan.
- Black eye
Hantaman benda keras, terutama di daerah mata, dapat menyebabkan lebam di salah satu atau kedua mata, yang disebut dengan black eye.
Memar yang Perlu Diwaspadai
Ada beberapa memar yang perlu diwaspadai karena berbeda dari memar biasanya yang harus dibawa ke dokter atau membutuhkan penanganan medis, seperti:
- Memar membengkak dan terasa nyeri meski hanya mengalami cedera ringan
- Ukuran memar sangat besar
- Memar muncul dalam jumlah banyak dan Anda tidak tahu penyebabnya
- Lebam membutuhkan waktu lebih lama untuk memudar
- Perdarahan yang lebih lama dari kondisi normal setelah terluka atau cedera.
Cara Mengatasi Memar
1. Istirahat yang Cukup
Istirahatkan bagian tubuh yang mengalami memar. Kurangi atau menghentikan aktivitas beberapa saat agar bengkak dan nyeri yang dirasakan tidak semakin parah.
2. Kompres air dingin di bagian yang memar
Kompres menggunakan air dingin juga dapat dilakukan sebagai langkah pertolongan pertama. Cara tersebut dapat dilakukan dengan cara membungkus es batu menggunakan kain atau handuk.
Lalu, kompres bagian yang terkena selama 15-20 menit. Ulangi kompres dingin jika bengkak belum berkurang. Kompres dingin ini bertujuan untuk menyempitkan pembuluh darah yang cedera, agar memar tidak melebar.
3. Membalut bagian yang memar
Anda juga bisa membalut bagian yang mengalami memar dengan perban, namun tidak terlalu kencang. Tujuan membalut memar tersebut adalah untuk mencegah kondisi bertambah parah, serta mengurangi rasa nyerinya.
4. Posisikan pada bagian memar lebih tinggi
Sebisa mungkin posisikan bagian tubuh yang memar dalam posisi yang lebih tinggi dari dada. Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi aliran darah ke area memar, sehingga pembengkakan pun dapat diatasi
5. Konsumsi obat pereda nyeri
Langkah selanjutnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi memar ialah dengan mengonsumsi obat pereda nyeri, seperti paracetamol. Penggunaan obat dapat dilakukan jika nyeri memar disertai dengan pembengkakan.
6. Kompres hangat bagian yang terkena
Mengompres bagian memar dengan air hangat juga dapat dilakukan. Caranya gunakanlah handuk yang sudah dibasahi air hangat. Kompres selama 10 menit di bagian yang terkena. Tujuannya agar aliran darah di area memar meningkat, sehingga proses pembekuan darah dapat berjalan dengan baik.
Umumnya memar dapat sembuh dengan sendirinya. Sejumlah pertolongan pertama tersebut hanya dilakukan untuk mempercepat proses penyembuhannya.