Inilah Mantra Pemikat Si Dukun Cabul
Arifin Rismawan berbuat cabul kepada sejumlah perempuan. Kejahatannya ini dibungkus bumbu mistik, yakni menjadi dukun.
Warga Ciaul Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, Jawa Barat tersebut sukses menjerat puluhan perempuan cantik sebagai korbannya. Kini, pria 43 tahun itu ditangkap Satreskrim Polres Sukabumi.
Dalam menjalankan aksi cabulnya, Arifin menggunakan jampi-jampi berbahasa Sunda. Dengan jampi tersebut, ia begitu percaya diri menggaet para korbannya. Tercatat ada 20 korban yang melapor telah dicabuli pelaku.
“Tangtatengte madeleu deleu. Deleu kasuma deleu kubulu panon, katalimang tap kali pati angan-angan mangka welas asih ka badan awaking, aing,” begitulah bunyi jampi pangirut (membuat orang terpesona) dalam bahasa Sunda.
Arifin memperagakan jampi-jampi andalannya itu di ruang tahanan Polsek Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (24/4/2018).
Ia mengaku memiliki kepintaran membacakan jampi-jampi yang ia gunakan saat mengobati para pasien. Menurutnya, jampi tersebut didapat dari gurunya yang berada di Sulawesi.
“Jampi ini bisa membuka aura kecantikan wanita dan mempelancar urusan pekerjaan,” ungkapnya.
Meski membenarkan kronologi aksi perdukunan yang diungkap polisi. Namun Arifin membantah disebut memaksa menelanjangi korban. Menurutnya, korban yang mayoritas wanita dewasa ini secara sukarela membuka baju saat proses ritual.
“Mereka datang, lalu konsultasi seperti biasa. Mereka kebanyakan yang ingin gampang jodoh, punya masalah percintaan dan rumah tangga. Saya ajak mereka masuk ruangan, lalu saya bacakan jampi pangirut,” tutur Arifin.
Ia menuturkan siapa pun yang memiliki dan membacakan mantra pangirut bakal membuat orang atau target menjadi tergila-gila. Jampi itu diperoleh Arifin dari beberapa orang guru, salah satunya warga Sulawesi.
Dengan jampi itu, Arifin mengklaim berhasil membuat korban klepek-klepek. Setelah terkena sugesti, korban bersedia menuruti segala perintah si dukun.
“Saya suruh (korban) buka baju sampai telanjang, mereka menuruti. Saya enggak paksa-paksa. Setelah dia (korban) telanjang, ya saya juga ikut telanjang. Enggak sampai begituan (hubungan badan), saya cuma pegang-pegang saja sebagai bagian dari syarat (ritual),” ujar Arifin berdalih.
Setelah pelaku puas menyalurkan nafsunya, sebagian korbannya diajak Arifin mandi kembang. “Tidak semua (mandi kembang), ada beberapa saja yang begitu. Lainnya hanya saya wariskan jampi saja,” katanya.
Arifin mengakui menakut-nakuti korbannya. Dia bilang aura ‘pasien’ bakal tertutup kalau tidak menurut. Namun hal itu ditegaskan Arifin bukan ancaman, namun pilihan kepada ‘pasien’.
“Saya bilang, kalau nurut maka auranya terbuka. Kalau enggak nurut, auranya buyar dan tertutup. Saya biasa saja bilangnya, enggak pakai ancaman,” ucap Arifin.
Kapolres Sukabumi, AKBP Nasriadi mengungkapkan tersangka yang melakoni aksinya selama satu tahun ini, dilakukan secara berpindah-pindah kontrakan. Namun, mayoritas korban merupakan wanita berparas cantik yang tengah dirundung permasalahan.
“Tersangka ini melakukan tindakan senonohnya saat mandi tengah malam dengan meraba tubuh dan organ intimnya,” beber Nasriadi. (*)
Advertisement