Inilah karya Perupa Ali Umar yang Gagal Dipamerkan di Jerman
Ali Umar, perupa, adalah salah seorang diantara lima perupa Yogyakarta yang gagal berangkat ke Jerman bersama. Keempat perupa lainnya masing-masing Budi ‘Ubrux’ Haryono, Bayu Wardana, Yul Hendri dan Ridi Winarno.
Pada akunnya di Facebook tanggal 30 Oktober 2022, Ali Umar yang lahir di Padang Pariaman, Sumatera Barat tahun 1967 dan alumni Institut Seni Indonesia (Yogyakarta) mengungkapkan kekecewaannya. Dia antara lain menulis;
Tinggal kenangan, 3 tahun kita berproses, dengan segala resiko, banyak rencana kita batalkan, kumpul rapat, ketemu si anu ketemu si ana, pameran, siang malam hujan, panas, selisih paham, beda pendapat dst dst...tanggal 17 Oktober, ke jakarta, tanggal itu juga tiket kita, tiket jam 6.30 wib kasak kusuk persiapan yg mendadak, pinjam sana pinjam sini, utang sana utang sini, lumayan melelahkan kita berlima, ternyata kita belum diizinkan untuk berangkat. Hanya satu orang saja yg berangkat, kita pulang lagi ke Jogja, dengan sangat melelahkan, membawa lagi pulang yg kita persiapkan untuk berangkat seperti karya, patung, drawing, lukisan, pahat, kayu, pakaian untuk musim dingin, pernak pernik ole oke, pernak pernik obat obat, vitamin, segala macam makanan yg sudah kering, rendang, sambel jengkol, abon, agar di sana kita tidak keluarkan uang di restoran, dll dll dll dll, banyak banget, kita bawa lagi ke Jogjakarta. Selamat dan sukses kawan ku yg berangkat sendiri, semoga kamu sehat sukses, dan bahagia....di sana. Amin.
Hari Jumat kemarin (11/11) Ali Umar diwawancara M. Anis, wartawan Ngopibareng.Id. Dia tidak hanya menjawab pertanyaan, tetapi juga mengirimkan beberapa foto karya-karya yang rencananya akan dipamerkan di Berlin, Jerman. Berikut kami muat seutuhnya hasil wawancara dengannya.
Anda termasuk salah satu dari lima perupa yang gagal berangkat ke Jerman. Anda masih merasa kecewa?
Sangat kecewa,namun mesti ada hikmah nya,
Bisa dijelaskan, berapa lama dan bagaimana Anda sebenarnya melakukan persiapan untuk rencana ke Jerman itu?
Kita berproses sejak 2019, seperti yang saya tulis di Facebook, untuk persiapan karya tentu kita sangat serius,sebab kita ingin tampil di luar Indonesia. Begitu juga teman teman.
Konsep apa dan bagaimana yang ingin Anda munculkan pada karya yang rencananya akan dibawa ke Jerman?
Saya lebih menunjuk an ini lho karya kami Orang Indonesia maka ada salah satu karya saya yang menampilkan sebuah perahu yang berbendera Indonesia dan bendera Jerman. Artinya kerja sama , silaturahmi yang baik seniman Indonesia dan Jerman.
Apakah Anda punya rencana untuk memamerkan karya-karya yang rencananya untuk pameran di Berlin itu?
Semoga kita di beri kesempatan lagi dan ingin.
Noor Ibrahim mengatakan, karya Anda dipamerkan di Tantangan III di Berlin. Pendapat Anda?
Itu yang dipamerkan photo print-printan. Ya saya memaklumi karena galeri itu sudah punya jadwal untuk kita.
Pelajaran apa yang Anda dapatkan dari peristiwa ini?
Ya banyak yang kita dapatkan. Soal kita harus berhati-hati. Soal kejujuran, keterbukaan kekompakan, dan masih banyak lagi.
Terima kasih wawancaranya....sehat selalu.
Amin...(*)
Advertisement