Inilah Jenis Burung yang Sekarang Sudah Punah dan Dilindungi
Memiliki hewan peliharaan memang menyenangkan. Salah satu hewan yang dapat dijadikan peliharaan adalah burung. Selain memiliki suara kicauan yang indah, memelihara burung juga banyak diminati, terutama di kalangan laki-laki.
Namun ada beberapa jenis burung tertentu yang memang tidak diperbolehkan untuk dipelihara. Selain dikarenakan burung tersebut mulai langka, pemerintah juga membuat Undang-undang yang dapat menjerat siapa saja yang melakukan penangkapan terhadap satwa dilindungi. Berikut jenis-jenis burung yang dilindungi dan mulai langka.
Jenis-jenis Burung yang Dilindungi
1. Cucak Rawa
Burung yang termasuk ke dalam famili Pycnonotidae ini memiliki ukuran tubuh sekitar 29 cm. Bagian atas kepalanya memiliki bulu berwarna jingga yang disebut sebagai mahkota. Secara alami ia biasa hidup di sekitar rawa – rawa, itulah yang menyebabkan burung ini diberi nama cucak rawa. Terkadang cucak rawa bisa juga ditemukan di tepi hutan ataupun sekitar sungai, walaupun jarang terjadi.
2. Gelatik Jawa
Burung gelatik memiliki nama latin Padda oryzivora ini merupakan salah satu burung kicau yang digemari masyarakat jawa. Ukuran tubuhnya kecil, dengan panjang tubuhnya sekitar 15 cm. Gelatik Jawa biasanya dikenali dari kepalanya yang berwarna hitam, pipi putih dan paruhnya yang merah berukuran cukup besar.
Gelatik Jawa adalah burung endemik yang hanya bisa ditemukan di padang rumput dan sawah budidaya yang bertempat di Pulau Jawa dan Bali. Burung ini cukup populer di seluruh dunia dan banyak dipelihara sebagai burung hias.
3. Celepuk Jawa
Burung bernama latin Otus angelinae ini merupakan salah satu spesies burung hantu langka yang hidup di hutan – hutan Pulau Jawa. Berkurangnya luas hutan di Pulau Jawa secara drastis akhirnya membuat celepuk Jawa kehilangan habitatnya dan menjadi hewan lindung. Ditambah hingga saat ini, masih banyak perdagangan burung celepuk Jawa yang terjadi di beberapa pasar hewan ataupun secara online. Maka pemerintah pun membuat undang-undang untuk melindunginya.
4. Burung Cendrawasih
Burung berparas elok ini juga dikenal dengan Bird of Paradise atau burung surga karena memiliki keindahan yang diibaratkan turun dari surga. Burung ini masih dalam keluarga Paradisaeidae dan berasal dari ordo Passeriformes yang memiliki ukuran beragam.
Selain itu, burung ini memiliki ukuran 15 cm dengan warna bulunya yang cerah seperti kuning, hijau, merah, dan biru. Dan terdiri atas 15 genus dan 43 spesies. Sayangnya nasib burung ini, tak seindah bulu yang dimilikinya karena banyak orang yang memburu cenderawasih.
5. Jalak Bali
Burung jalak bali memiliki nama latin Leucopsar rothschildi, yang termasuk ke dalam jenis burung kicau yang memiliki ukuran sedang, dengan panjang 25 cm, dan berasal dari suku Sturnidae. Sama seperti namanya, jenis burung ini hanya bisa ditemui di bagian barat Pulau Bali.
Burung yang lebih dikenal dengan nama Curik ini juga menjadi satu-satunya spesies endemik Bali, dan pada tahun 1991 dinobatkan sebagai lambang fauna di Provinsi Bali. Burung ini memiliki berat badan 107,75 gram, dengan panjang dari bagian ujung paruh sampai ujung ekor kurang lebih 25 cm, panjang paruh 3 cm, panjang kepala 5 cm, panjang leher 2 cm, panjang sayap 13 cm, panjang ekor 6 cm.
6. Jalak Suren
Jalak suren atau bernama latin Stumus contra merupakan spesies jalak yang ditemukan di Anak benua India dan Asia Tenggara. Burung-burung ini biasa ditemukan dalam kelompok kecil di kaki lembah dan di dataran rendah. Jalak ini berukuran sedang, berwarna hitam dan putih. Adapun perbedaan jantan dan betina terdapat pada panjang badan, kulit di sekeliling mata, bulu, ekor, dan jari-jari kaki.
Jalak suren, dulunya memiliki populasi di alam liar sangat banyak. Burung ini memiliki habitat yang cukup luas, tersebar di banyak hutan dataran rendah di Indonesia. Saat ini jalak suren sudah tidak boleh diperjual belikan karena semakin punah dan memang dilarang untuk dipelihara.
7. Cucak Hijau
Cucak hijau memiliki 7 macam jenis yang sekarang sudah dilindungi semua. Selain itu, cucak hijau juga tersebar di beberapa negara Asia Tenggara kecuali semenanjung Malaysia serta Sumatera, burung tersebut umumnya berada di hutan perbukitan Sumatera berketinggian 750 sampai 1500 mdpl.
Selain itu cucak hijau juga dikenal dengan cica daun dahi yang mencari makan serangga dengan cara menjelajahi cabang-cabang pohon yang sistematis, disisi lain juga sering bergabung dengan jenis burung lain jadi termasuk ke dalam campuran.
8. Kenari Melayu
Burung kenari melayu bernama latin Serinus canaria pertama kali ditemukan pada abad ke-15. Nama burung kenari diambil dari sebuah nama pulau dari habitat aslinya yakni Kepulauan Canary. Dan resmi dilindungi pada tahun 2021 oleh pemerintah Indonesia.
Hidup burung kenari ada di hutan lebat, untuk itu kini keberadaannya menjadi langka karena berkurangnya lahan hutan-hutan lebat di Indonesia yang semakin menipis sehingga habitatnya menjadi terganggu.
Advertisement