Inilah Gesebo Saksi Bisu Meregangnya Nyawa Guru Budi
Disana, di gasebo yang tidak indah itu, terpampang tulisan huruf kapital berwarna hitam. Tulisannya besar sehingga dalam jarak 10 meter pun mata mampu membaca tanpa harus mengecilkan pupil mata.
Kapital itu bunyinya: Legend Roy-Toroy Tapensor. Jelas ini istilah bahasa Madura yang dikombinasi dengan bahasa Inggris. Sejumlah siswa SMAN 1 Torjun, Sampang, Madura, meyakini bahwa tulisan itu adalah tulisan HI, si tersangka penganiaya Guru Budi yang akhirnya meregang nyawa.
Tak ada yang mengerti secara pasti arti istilah itu. Namun seorang siswa yang tidak mau disebut namanya mengatakan bila Tapensor itu mengacu pada sesuatu nama kelompok yang berada di luar sekolah.
Genk? Genk di luar sekolah? HI termasuk dalam kelompok genk di luar sekolah itu? Siswa itu keburu kabur masuk kelas karena takut ditanya lebih lanjut.
Yang jelas, sejauh informasi yang ada, HI kalau sekolah menunggangi motor Honda Vixion model anyar berwarna merah. Bila malam minggu tiba, di Sampang Kota, acapkali terlihat anak-anak muda berkumpul dan berseliweran menaiki motor-motor itu.
Seorang siswa lain, yang juga takut disebut namanya, kepada Ngopibareng.id mengatakan bila tersangka HI suka bergadang kalau sudah di luar jam sekolah. Jadi wajar kalau sekolah - seperti pas jam kesenian di hari naas itu - dia terlihat mengantuk. Lalu marah ketika diingatlan Guru Budi.
Taufan Hanif, salah satu guru SMAN 1 Torjun, mengenai istilah Tapensor menafsirkan sebagai kata yang mengacu pada kegalauan. Bisa juga berarti semaunya sendiri.
Apa seperti kata sak karepku atau sak karepe dewe dalam Bahasa Jawa? Taufan Hanif menggeleng tanda tak yakin.
Apapun arti tulisan itu, sejelek apa pun bentuk gasebo itu, dialah sesungguhnya saksi bisu dari jotosan maut yang dilakukan HI terhadap Guru Budi yang mengakibatkan kematian.
Saksi lain dari kelas XII-8 juga ada, dan seketika melerai kekerasan yang berlangsung di bawah gesebo itu. Ketika dilerai pun HI masih dengan emosi kuat, padahal Guru Budi pada posisi yang sudah mengalah.
Bahwa Guru Budi sempat terjatuh setelah dijotos. Bahwa Guru Budi sempat ditarik kerahnya seperti dicekik. Ya gasebo bisu ini harusnya juga layak ditanyai sebagai saksi kunci. Saksi ahli kalau perlu.
Sayang seribu sayang, gasebo ini pasti tetap akan membisu sepanjang masa. Membisu mengiring Guru Budi berada di alam baka. (*)