Inilah 4 Faktor yang Membuat Real Madrid Terpuruk
Awalan terburuk selama satu dekade terakhir dialami Real Madrid pada musim ini. Sebanyak lima kekalahan yang dialami tim berjulukan Los Blancos ini menunjukkan bahwa mereka tak lagi dominan di La Liga.
Kalau pun sampai sekarang mereka masih berada di jajaran 10 besar di klasemen sementara, tak lebih karena rival tradisional mereka, Barcelona dan Atletico Madrid juga kehilangan banyak poin menyusul hasil minor yang juga mereka dapatkan.
Yang lebih memalukan, Los Merengues (julukan lain Real Madrid) itu tumbang di tangan tim semenjana macam Eibar. Lebih ironis, di pertandingan yang berlangsung Sabtu, 24 November 2018 lalu itu, Madrid tak hanya kalah dari sisi skor, 0-3, tapi juga permainan.
Penguasaan bola Madrid yang biasanya sangat dominan, terutama atas tim-tim papan bawah, di laga ini tak tampak. Mereka justru keteter menghadapi permainan agresif yang dipertontonkan oleh Eibar.
Lantas, faktor apa saja membuat Madrid begitu terpuruk? Berikut analisisnya:
1. Salah Perencanaan
Faktor inilah alasan utama tim besutan Santiago Solari tak lagi superior atas lawan-lawannya. Pasalnya, Madrid lupa bahwa untuk tampil stabil di tiga ajang berbeda dalam durasi sembilan bulan, Madrid membutuhkan skuat yang kompetitif.
Alih-alih membangun tim dengan kekuatan dengan seorang superstar, Madrid justru menjual pemimpinnya di lapangan selama empat tahun terakhir, Cristiano Ronaldo.
Bukan hanya bintang Portugal tersebut, Madrid juga meminjamkan Mateo Kovacic ke Chelsea. Padahal, bersama klub berjulukan The Blues itu, Kovacic menjadi seorang gelandang tangguh yang mampu menjaga keseimbang lini tengah Chelsea.
Satu lagi pemain potensial yang dipinjamkan Madrid dan bersinar bersama klubnya, yakni Achraf Hakimi. Bek Maroko yang dipinjamkan ke Borussia Dortmund itu salah satu faktor yang membuat klub itu cukup solid. Dortmund pun untuk sementara memuncaki klasemen sementara.
Namun bukan hanya menjual dan meminjamkan para bintangnya, Madrid ditengarai tak memiliki pemain pengganti yang sepadan dengan ketiganya, khususnya Ronaldo.
Upaya Real mendatang Thibaut Courtois dari Chelsea, bek kanan Odriozola dan Mariano tak cukup mengangkat performa tim. Begitu juga dengan keberadaan para bintang yang masih bertahan. Sebab, tak satu pun dari mereka yang memiliki kapasitas sebagai seorang pemimpin di lapangan layaknya Ronaldo.
Real Madrid juga tak menjalankan tradisi yang mereka lakukan setiap usai Piala Dunia. Berbeda dengan setelah Piala Dunia sebelumnya, pasca World Cup Rusia 2018, Madrid yang biasanya memboyong bintang yang mengantarkan timnya menjuarai gelaran sepak bola terakbar sejagad, kali ini tak mereka lakukan.
Padahal, di tahun-tahun sebelumnya, Madrid selalu memiliki satu atau dua bintang sepak bola yang bersinar bersama Timnas negaranya. Sebut saja Ronaldo Nazario, Fabio Cannavaro, Mesut Ozil, Toni Kroos dan lain-lain.
Kekuatan materi pemain Madrid justru mengalami pelemahan secara terus menerus dalam dua tahun terakhir. Setelah sejumlah bintangnya macam Pepe, James Rodrigues, Morata pergi, Madrid tak menaikkan kualitas perburuan pemainnya.
2. Kondisi pemain buruk
Dari semua pemain yang dimiliki Real Madrid saat ini, level permainannya bisa dibilang sedang buruk. Hal itu tercermin dari kontribusi mereka saat membela negaranya.
Dari semua penggawa Madrid saat ini, bisa dibilang hanya Luca Modric. Pemain Kroasia ini mengakhiri Piala Dunia ini dengan capaian tertinggi dalam sejarah sepak bola negaranya, runner-up.
3. Pertahanan keropos, Lini depan
Pertahanan Madrid di La Liga kali ini menjadi biang dari kemerosotan prestasi Madrid, setidaknya di putaran pertama La Liga. Hal itu bisa dilihat dari tujuh kali clean sheet dari 13 pertandingan yang telah mereka jalani.
Jumlah kebobolan Los Blancos juga relatif tinggi untuk ukuran tim yang berambisi menjadi juara di akhir musim. Hingga kini, Madrid sudah kemasukan 19 gol dan hanya memasukkan 20 gol. Jumlah kebobolan itu hanya selisih satu dengan Athletico Bilbao (kebobolan 20 gol) yang saat ini bertengger di urutan tiga dari bawah.
4. Tidak adanya sosok pemimpin
Setelah kepergian Ronaldo ke Juventus, Madrid seakan kehilangan pemimpin di lapangan. Tidak ada lagi yang mampu menjadi solusi ketika tim mengalami kebuntuan, tidak memiliki seorang pemain yang sanggup memberikan semangat ketika motivasi rekannya menurun, dan tidak ada pemain yang sanggup membawa perubahan di ruang ganti semasa jeda dan dalam kondisi tertinggal.
5. Parade cedera
Yang terakhir, Madrid di awal musim ini memang mengalami nasib sial. Pasalnya, parade cedera terus menghantui tim yang bermarkas di Santiago Bernabeu.
Dani Carvajal, Gareth Bale, Nacho, Casemiro, Reguilon, Sergio Ramos, Vallejo atau Benzema juga terus bergantian, dan menambah daftar panjang pemain Madrid yang harus mendapatkan perawatan tim medis sejauh ini.
Sumber: Marca