Ini yang Menyebabkan Grosjean Selamat dari Tragedi Mengerikan
Pembalap tim Haas, Romain Grosjean mengalami kecelakaan mengerikan pada F1 GP Bahrain, Minggu 29 November 2020. Nyawa pembalap 34 tahun bisa saja melayang andai beberapa hal tentang fitur keselamatan tak bekerja dengan baik.
Namun ada satu hal yang sangat menentukan bagi seorang pembalap selamat dari sebuah tragedi mengerikan seperti yang dialami pembalap Prancis tersebut. Pasalnya, meski sistem keselamatan mobil F1 cukup baik, menurut para ahli Grosjean bakal tewas jika setelah insiden itu terjadi, ia dalam kondisi tak sadarkan diri.
Seperti diketahui, Grosjean bisa keluar dari mobilnya yang terbelah menjadi dua usai bertabrakan dengan Daniil Kviyat meski tangannya terpapar api selama 27 detik. Andai ia tak sadarkan diri, kedatangan marshall bakal lebih lama dari waktu yang dibutuhkan.
Petugas juga membutuhkan waktu lebih lama untuk mengeluarkan tubuhnya dari dalam mobil. Beruntung, selain fitur keselamatan, yakni Halo bisa berfungsi melindungi sang pembalap, Grosjean masih sadar dan berhasil keluar dari kobaran api di sekitar mobilnya.
Perlu diketahui, Halo baru diperkenalkan F1 pada 2018. Peranti tersebut dianggap cukup aman untuk melindungi kepala pembalap dari benturan. Pengenalan peranti itu tidak terlepas dari kecelakaan fatal yang merenggut nyawa Jules Bianchi pada F1 GP Jepang 2014.
Halo adalah struktur yang terbuat dari titanium yang didesain untuk mencegah objek besar menghantam kepala pembalap seperti roda, mobil yang terbang dan pembatas sirkuit saat kecelakaan. Sebuah tiang menopang Halo tepat di depan pandangan pembalap.
Meski begitu, bebera[a pembalap, termasuk Grosjean, sempat menentang pemakaian Halo. Keterbatasan jarak pandang menjadi alasan mereka kala itu. Sebab, pemasangan Halo di atas kokpit membuat jarak pandang pembalap tidak lagi seluas biasanya.
Namun, perangkat yang ditentang ini ternyata menyelamatkan nyawa Grosjean. Tanpa Halo, bukan tidak mungkin kepala sang pembalap menghantam pagar pembatas dengan keras.
Sekalipun terlindungi helm, benturan keras dapat mengakibatkan cedera kepala yang sangat fatal. Sementara pada kecelakaan ini, Grosjean hanya mengalami luka bakar ringan di tangan kanannya. Dan diperkirakan mengalami patah tulang rusuk dan kaki.
Kabarnya, pembalap kelahiran Swiss itu akan tetap menjalani perawatan di rumah sakit terdekat dari Sirkuit Sakhir di Bahrain, sehingga kemungkinan Grosjean absen pada seri berikutnya pekan depan.