Terus Berinovasi, Pasar Seni Lukis Indonesia Alami Peningkatan
Gelaran Pasar Seni Lukis Indonesia (PSLI) terhitung sudah 11 kali terselenggara. Mulai dari Balai Pemuda, hingga kini terlaksana di JX International Expo, Surabaya.
Dari lamanya hajatan ini berlangsung, Liwa Pratama selalu hadir. Wajar bila banyak yang dirasakan oleh perusahaan ini sebagai vendor untuk penyedia stand-stand pelukis.
Ronny Pratama selaku pemilik Liwa Pratama mengakui, banyak inovasi yang terus dilakukan oleh penyelenggara PSLI. Tak heran bila minat peserta juga terus bertambah. Jika semula relatif minim, saat ini sudah ada 160 stand yang harus ia sediakan.
"Ini pangsa pasarnya terus meningkat. Dan pelukisnya setiap tahun juga bertambah, saat ini sudah ada 140 pelukis dan saya sediakan 160 stand," kata Ronny, Kamis 11 Oktober 2018.
Bukan hanya soal kuantitas, secara kualitas juga terjadi peningkatan yang cukup pesat. Hal itu bisa dilihat dari banyaknya pelukis ternama yang ambil bagian dalam PSLI kali ini. Padahal menurut Ronny, awal acara tahunan ini digelar, pesertanya mayoritas pelukis kecil-kecil alias yang belum punya nama di dunia seni lukis.
"Semakin tahun, pelukis terkenal yang ikut semakin bertambah. Otomatis perkembangan PSLI juga terus meningkat," ujarnya.
Ronny pun mengakui, hajatan PSLI ini sangat positif. Setidaknya, ia bisa memberikan wadah bagi setiap seniman lukis di semua level untuk mengenalkan karyanya pada masyarakat pecinta seni.
"Acara sangat baik, bisa bantu menjual karya-karya kawan-kawan pelukis, meski tak seperti orang jualan baju yang selalu laku," ujar dia.
Memang, lukisan yang dijual di PSLI tak semua berbanderol murah. Maklum keindahan karya seni tidak bisa diukur dengan uang berapa pun besarannya. Di PSLI sendiri harga setiap lukisan cukup bervariasi, mulai yang murah hingga mahal ada di sini.
Ronny sendiri meyakini, pembeli akan tetap ada, baik dari kalangan masyarakat umum, maupun kolektor. "Orang yang datang ke sini biasanya pecinta seni. Meski ada dari kalangan biasa, tapi juga tak sedikit dari mereka yang berasal dari kalangan menengah ke atas," sambungnya.
Ronny sendiri merupakan salah satu pelanggan setia lukisan di PSLI. Sembari menjadi vendor, Ronny mengaku kerap tertarik dengan hasil karya para pelukias, sehingga ia selalu membeli lukisan di setiap tahunnya.
"Saya setiap tahun menyempatkan beli, meski hanya satu. Lukisan yang saya beli biasanya gambar pemandangan, kuda harimau, pokoknya yang nyata-nyata," sebut Ronny. (hrs)