Ini Ulasan Dampak Sampah Plastik bagi Lingkungan dan Kesehatan
Sejak Ramadan sampah yang masuk ke LP Benowo meningkat 200 hingga 300 ton per hari. Sampah ini didominasi sampah plastik. Dan, ini akan berdampak serius pada lingkungan.
Bahkan, sampah plastik dapat menimbulkan berbagai macam penyakit pada tubuh manusia. Berikut ulasan Ngopibareng.id tentang dampak sampah plastik.
Bahaya Sampah Plastik bagi Lingkungan
1. Memicu perubahan iklim
Sumber material kantong plastik yang terbuat dari minyak bumi, yang menjadi sumber daya alam tak terbarukan. Hal tersebut mengakibatkan pencemaran lingkungan di negara-negara berkembang karena limbah pabriknya dibuang ke sungai dan pembakaran gas metana mengakibatkan emisi karbon ke udara.
Pembuangan sampah plastik yang tinggi nantinya akan menyebabkan adanya perubahan iklim karena kondisi bumi yang semakin memanas.
2. Mencemari lingkungan
Banyak kasus mengenai buang sampah sembarangan yang biasa terjadi di Indonesia. Seperti di tempat rekreasi, pantai, bahkan di sekitar rumah saja memungkinkan hal itu terjadi. Banyak orang tidak menyadari kebiasaan buruk tersebut yang justru dapat membahayakan, di antaranya:
-tersumbatnya selokan dan badan air.
-termakan oleh hewan.
-rusaknya ekosistem di sungai dan laut.
3. Pencemaran udara
Sampah plastik terkadang dibakar untuk menguranginya. Namun hal itu justru membahayakan udara. Tapi proses pembakaran yang kurang sempurna dan tidak mengurai partikel plastik dengan sempurna maka akan menjadi dioksin di udara. Bila manusia menghirup dioksin ini manusia akan rentan terhadap berbagai penyakit seperti kanker, gangguan sistem syaraf, hepatitis, pembengkakan hati, dan gejala depresi.
4. Terurainya sangat lama
Sudah bukan rahasia umum jika sampah plastik sulit untuk terurai di tanah karena rantai karbonnya panjang. Jadi sulit diurai oleh mikroorganisme.
Selain itu, kantong plastik bisa diurai dalam jangka waktu lama antara ratusan hingga ribuan tahun lamanya.
Bahkan kantong plastik yang diklaim ramah lingkungan pun akan terurai lama dan tetap akan menjadi sampah. Terlebih lagi karena sifatnya yang cepat terurai menjadi mikro plastik, akan lebih mudah untuk mencemari lingkungan.
5. Polusi air
Sampah plastik biasanya juga banyak ditemui di selokan atau pantai hingga sungai. Air tanah dan waduk adalah salah satu sumber air yang rentan terhadap kebocoran racun lingkungan.
Hal tersebut akan membahayakan biota laut, yang dapat menimbulkan konsekuensi bagi orang-orang yang tak sengaja mengonsumsi ikan laut dari ikan-ikan yang sudah terkontaminasi sampah plastik.
Bahaya Sampah Plastik bagi Kesehatan
Selain mengganggu lingkungan, sampah plastik juga membahayakan kesehatan, seperti:
1. Mengganggu sistem pernapasan
Mikroplastik yang terkena panas matahari atau terbakar akan berbahaya bagi pernapasan. Plastik yang dibakar dapat menghasilkan zat karbon monoksida yang dapat memicu kanker.
2. Membuat perut kembung
Menggunakan sedotan berbahan dasar tertentu seperti plastik, membuat seseorang tidak hanya sekadar menghirup atau menyedot minuman. Karena penggunaan sedotan plastik dapat menyebabkan perut menjadi kembung. Hal tersebut karena adanya udara yang tertelan berlebih atau disebut juga aerophagia yang membuat perut kembung.
Penumpukan udara berlebih di saluran pencernaan dapat meningkatkan kebiasaan sendawa untuk melepaskan udara yang tertelan.
3. Mengandung zat kimia berbahaya
Dalam pembuatan sedotan plastik akan ada bahan kimia berbahaya yang digunakan karena biasanya sedotan plastik terbuat dari polypropylene yakni sejenis plastik yang terbuat dari minyak bumi.
Bahwa senyawa tersebut dapat memengaruhi kadar estrogen pada manusia, sehingga memengaruhi kesuburan seseorang, khususnya pada wanita.
4. Menimbulkan keracunan
Bahaya sampah plastik yang ketiga yaitu dapat terpapar limbah beracun. Kandungan racun tersebut bisa berada di dalam sampah plastik. Seperti diketahui, manusia membuat plastik secara artifisial. Di mana artinya mereka menggunakan sejumlah bahan kimia beracun saat membuat plastik. Paparan bahan kimia pada plastik inilah yang akan memengaruhi kesehatan manusia.