Ini Tiga Tokoh Pengibar Bendara Merah Putih pada 77 Tahun Silam
Bendera merah putih yang kita kibaran di depan rumah tiap bulan Agustus, ada banyak cerita. Pengibaran bendera merah putih akan digelar untuk memperingati Hari Ulang Tahun RI ke 77 di Istana Negara Jakarta tahun 2022 ini.
Puncak Hari Kemerdekaan RI tentu jadi momen istimewa. Gegap gempita menggema tiap bulan Agustus. Jalan-jalan protokol, sudut-sudut kota juga gang-gang kecil, dihiasi dengan pernak-pernik warna merah putih dengan pelbagai bentuk. Ada yang seperti spanduk panjang, juga melingkar setengah bola, pun juga berupa bendera.
Yang mesti kita ketahui, para generasi muda adalah, sejarah tentang, apa dan siapa bendera merah putih itu dikibarkan. Dalam sejarah, tokoh yang menjahit bendera merah putih pada 77 tahun silam adalah Ibu Fatmawati, yang tak lain istri dari Presiden Soekarno. Selanjutnya, siapa tiga orang yang mengibarkan Bendera Merah Putih pertama kali di Istana negara pada 17 Agustus 1945 silam.
Mengutip laman BenderaIndonesia, ada tiga tokoh penting yang berperan dalam pengibaran Sang Saka Merah Putih. Mereka adalah Latief Hendraningrat, Suhud Sastro Kusumo dan Surastri Karma (SK) Trimurti.
Latief Hendraningrat
Nama lengkapnya Brigadir Jenderal (Purn) Raden Mas Abdul Latief Hendraningrat, lahir pada 15 Februari 1911 dan meninggal tahun 1983. Latiemerupakan anggota PETA (Pembela Tanah Air) dikenal karena keahliannya di medan perang.
Sebagai tentara, Latief pernah menjabat sebagai komandan kompi bergelar Sudanco. Pangkat ini merupakan tertinggi kedua yang dimiliki warga pribumi setelah Daidanco (komandan batalyon).
Sedangkan Latief Hendraningrat dalam perjalanan deklarasi kemerdekaan sangat besar. Latief dipercaya mengamankan Jalan Pegangsaan Timur dengan menempatkan anggotanya di sekitar lokasi. Setelah Proklamasi dibacakan oleh Soekarno, dia menjadi pengibar bendera pertama bersama dengan Suhud Sastro Kusumo.
Suhud Sastro Kusumo
Suhud Sastro Kusumo, lahir pada tahun 1920-an. Tokoh ini merupakan anggota Barisan Pelopor yang dibentuk oleh Jepang. Pada 14 Agustus 1945, dia mendapatkan mandat untuk menjaga keluarga Soekarno dari segala gangguan sebelum dua hari kemudian, presiden pertama RI itu dibawa ke Rengasdengklok.
Saat Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945, Suhud ditugaskan untuk mempersiapkan tiang bendera. Dia kemudian membentangkan Sang Merah Putih untuk kemudian ditarik Latief Hendraningrat.
Surastri Karma (SK) Trimurti
Sosok SK Trimurti berprofesi sebagai seorang guru sekolah dasar ini lahir di Desa Sawahan, Boyolali pada 11 Mei 1912 dan meninggal 20 Mei 2008. Trimurti memiliki hubungan kekerabatan dengan Keraton Kasunanan Surakarta, Jawa Tengah. Ia terlahir dari seorang Ibu Bernama RA Saparinten dan Ayahnya R.Ng Salim Banjarsari Mangunkusumo, seorang asisten wedana.
Perempuan yang aktif menulis ini pernah dipenjara karena mendistribusikan selebaran anti-kolonial. Dia kemudian menikah dengan Sayuti Melik (yang pada saat kemerdekaan bertugas mengetik teks proklamasi).
Bersama Latief Hendraningrat dan Suhud Sastro Kusumo, tokoh yang aktif dalam organisasi perempuan ini juga berperan penting sebagai pengibar bendera Merah Putih pertama dalam sejarah Indonesia.
Trimurti aktif dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia selama tahun 1930, secara resmi bergabung dengan nasionalis Partindo (Partai Indonesia) tahun 1933.
Advertisement