Ini Tanggapan Anthony Joshua Tentang Tudingan Dirinya Rasis
Juara tinju kelas berat dari empat versi badan tinju dunia berbeda, Anthony Joshua, mendapat tudingan rasis setelah potongan pidatonya dalam aksi damai pada yang digelar di kota asalnya, Watford, Inggris, diunggah di media sosial.
Petinju yang akrab disebut AJ ini tentu saja tak terima. Pasalnya, potongan pidatonya itu tak mencerminkan isi keseluruhan tulisan yang ia bacakan di salah satu taman kota tersebut.
“Jika Anda berpikir saya rasis, pergi saja sana,” ucapnya pada orang-orang yang sengaja mengunggah potongan pidatonya di media sosial untuk kepentingan di luar konteks.
Dalam pidato yang ia bacakan dalam aksi protes saat gerakan Black Lives Matter itu, AJ hanya membacakan pidato dari seseorang yang tidak bisa hadir dalam aksi yang menentang kekerasan terhadap keturunan Afrika.
Diketahui, dalam pidato tersebut terdapat potongan kalimat yang mengatakan: "Jangan menghabiskan uang Anda di toko-toko dan ekonomi mereka, dan berinvestasi dalam bisnis milik (orang kulit) hitam."
“JIka Anda menonton video lengkap, pidato dibagikan kepada orang untuk dibacakan, dan saya yang memimpin,” terangnya.
AJ menyatakan, ia justru mendukung gagasan untuk mempersatukan semua orang serta mengharapkan perubahan pada komunitas Afrika/Karibia. Menurutnya, penggalan pidato yang ia bacakan agar tidak diterjemahkan apa adanya, tapi lebih pada pesan yang tersirat.
Petinju dengan postur 1,98 sentimeter itu juga menjawab kritikan terhadap dirinya tentang jarak sosial yang tidak diindahkan selama demonstrasi tersebut dilakukan. Anthony juga dikiritik karena tak mengenakan alat pelindung diri atau masker dalam aksi damai tersebut.
“Saya mengerti tentang keprihatinan jarak sosial,” ujar AJ.
"Namun saya berharap mereka yang mengeluh tentang jarak sosial memiliki energi yang sama tentang mereka yang berkumpul selama sehari di pantai dan mereka yang pergi ke taman untuk piknik".
Petinju berusia 30 tahun itu hadir dalam aksi tersebut setelah kematian George Floyd di tangan perwira polisi berkulit putih di Minneapolis, Amerika Serikat.
Advertisement