Ini Sebab Indonesia Belum Bisa Pakai VAR
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) hingga kini belum bisa mewujudkan impian para pecinta sepak bola Indonesia untuk menggunakan teknologi video asisstant referee (VAR) di kompetisi Liga 1.
Ketua Komite Wasit PSSI, Ahmad Riyadh UB mengaku hambatan pertama adalah masalah finansial karena untuk satu stadion saja membutuhkan dana Rp80 miliar hanya untuk alatnya saja.
"VAR ini kan mahal ya. Harga satu VAR-nya kurang lebih Rp80 miliaran. Kecil sebenarnya kalau untuk pemerintah menganggarkan, tetapi tidak semua tim punya lapangan sendiri," kata Riyadh.
Selain itu, untuk bisa menerapkan VAR harus memiliki lisensi resmi dari FIFA (federasi sepak bola dunia). Belum lagi, perangkat pertandingan khusus yang menyaksikan tayangan ulang melalui gambar yang ada ruang control wasit, penambahan wasit, hingga operator yang menjalankan VAR.
"VAR itu mungkin akan kerja sama dengan pihak ketiga. Jadi yang mau bertanding menyewa ke pihak ketiga, vendor yang punya VAR," ungkap Riyadh.
Walau begitu, rencana penggunaan VAR itu belum bisa dilakukan dengan cepat karena harus mendapat persetujuan dan melihat kemampuan yang ada.
Advertisement