Ini Sebab Elon Musk Batal Beli Twitter
Bos Tesla Elon Musk ingin mengakhiri rencana akuisisi Twitter senilai USD44 miliar. Musk menuduh Twitter melakukan sejumlah pelanggaran dalam proses akuisisi itu.
Tuduhan Musk
Elon Musk menuduh Twitter melakukan sejumlah pelanggaran dari proses akuisisi itu. Di antaranya belum ada data tentang jumlah akun spam dan akun bodong dari Twitter.
Musk meminta data ini untuk mendukung klaim Twitter terkait jumlah akun spam dan bodong yang disebut tak lebih dari 5 persen pengguna Twitter.
Namun permintaan ini tak kunjung dipenuhi oleh Twitter. Dalam surat yang disampaikan kepada komisi sekuritas dan nilai tukar Amerika Serikat, Musk menyebut jika Twitter mengabaikan permintaannya, menolak memberikan data dengan alasan yang tak masuk akal, serta memberikan data yang tak komplet dan tak berguna, dikutip dari BBC.
Akun Spam dan Abal-abal
Data ini penting sebab Musk menduga, ada lebih dari 20 persen pengguna Twitter yang ternyata akun spam dan abal-abal.
Akun ini menurut Twitter banyak menyebarkan serta memanipulasi informasi. Pada Kamis, Twitter menyebut telah menghapus sedikitnya 1 miliar akun serupa.
Pernyataan terbaru dari Elon Musk mengikuti pengumuman Musk yang dibuat pada Mei lalu. Ia mengatakan akuisis pembelian Twitter dibekukan sementara hingga data tentang akun palsu dan spam diberikan oleh Twitter.
Elon Musk sendiri dikenal sebagai orang terkaya di dunia, serta pendiri perusahaan roket SpaceX, dan mobil listrik Tesla.
Ketika membeli Twitter, ia berjanji akan melonggarkan moderasi konten yang kini banyak dipakai Twitter untuk mencegah tersebarnya konten yang menyinggung suku, agama, ras, dan antar golongan.
Musk juga banyak melempar kritik kepada Twitter yang melarang sejumlah akun, salah satunya akun milik Donald Trump. Rencana itu menurut Musk, penting untuk menjaga kebebasan berekspresi di dalam Twitter.