Ini Protokol Kesehatan yang Diterapkan Unair Jelang UTBK
Universitas Airlangga siap menerapkan protokol kesehatan jelang pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang menjadi syarat untuk mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2020.
Dari pantauan Ngopibareng.id, beberapa persiapan di antaranya pengecekan suhu tubuh tidak lebih dari 37,5 derajat di gerbang masuk Unair yang terletak di sisi barat atau di Jalan Mulyorejo.
Kemudian disediakan empat tempat cuci tangan di depan gedung ujian yang terletak di Gedung Fakultas Farmasi, lalu disediakan area yang cukup luas untuk digunakan mengantre sebelum mencuci tangan. Setelah mencuci tangan, peserta bisa memasuki gedung.
Sebelum memasuki ruangan di lantai enam, pendaftar harus kembali mengantre di bawah untuk masuk lift karena hanya dibatasi untuk empat orang dalam satu lift.
“Kita sudah sediakan empat lift, setiap lift nanti empat orang saja yang masuk. Nanti di sini (lobi Gedung Farmasi) mereka antre dengan kita atur jaraknya,” ungkap Chrismawan Ardianto, PhD, Apt selaku Pelaksana UTBK Unair ketika ditemui di lokasi, Jumat 3 Juli 2020.
Dari situ, kemudian para peserta harus menunggu dulu di ruang transit yang mampu menampung 40-50 orang dengan tempat duduk yang diatur berjarak 1,5 meter. Kemudian, apabila sudah jam masuk, pendaftar secara bergantian akan masuk ke ruang ujian yang juga diatur berjarak.
“Ini kapasitasnya sekitar 124, tapi yang kita gunakan hanya 80 plus empat cadangan. Jadi, komputer tengah ini kita kosongkan untuk menjaga jarak,” katanya.
Selama ujian, para peserta harus menggunakan masker dan menggunakan sarung tangan. Apabila sudah, sarung tangan akan langsung dibuang dan tempat ujian akan dilakukan penyemprotan disinfektan sebelum digunakan untuk sesi kedua.
Pria yang akrab disapa Cris itu menyampaikan, bahwa dalam pelaksanaan UTBK untuk Unair juga menggandeng beberapa universitas, seperti Universitas 17 Agustus Surabaya, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Surabaya, dan Universitas Muhammadiyah yang semua protokolnya disesuaikan dengan ketentuan dari Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT)
“Kita total untuk Unair saja ada sekitar 23.000 pendaftar. Sedangkan setiap hari kita menguji 2.350 peserta dalam dua sesi, setiap sesinya sebanyak 1.175 peserta,” katanya.
Dengan persiapan yang ada, Cris menyampaikan, bahwa panitia sudah sangat siap melaksanakan UTBK dengan protokol kesehatan dalam masa transisi new normal life seperti yang ditetapkan oleh pemerintah.
Serta, pihak panitia juga akan menyiapkan tim dokter dan ambulan apabila tiba-tiba ada peserta yang merasa sakit.
Sementara itu, Ketua Pusat Penerimaan Mahasiswa Baru Unair, Dr. Achmad Solihin menambahkan, ketika ada mahasiswa yang berdasar pemeriksaan memiliki gejala yang mengarah ke Covid-19 tidak akan diperkenankan masuk.
“Sesuai dengan aturan Pemerintah Kota Surabaya, yang reaktif akan langsung dibawa ke hotel untuk dilakukan isolasi mandiri sampai ada hasil test swab,” ujarnya.
Terkait aturan Pemkot, dimana peserta diwajibkan menyertakan hasil rapid test atau swab test, panitia belum bisa memastikan apakah itu akan akan dilakukan panitia. Sampai saat ini pihaknya masih terus melakukan komunikasi dengan Pemkot Surabaya.
Jika mengacu pada aturan yang dikeluarkan oleh LTMPT, peserta tidak diwajibkan untuk mengikuti rapid atau swab test, namun harus menjalankan protokol kesehatan.