Ini Protokol Kesehatan Wedding di Masa Pandemi Covid-19
Asosiasi Pengusaha Dekorasi Indonesia (Aspedi) Malang Raya sudah mempersiapkan protokol kesehatan untuk menggelar resepsi pernikahan di tengah pandemi Covid-19.
"Di masa pandemi, kami harus menerapkan protokol kesehatan. Mulai dari dekorasi sampai dengan event weddingnya. Jangan sampai timbul klaster baru," ujar Ketua Aspedi Malang Raya, Denny Firmanda pada Sabtu, 11 Juli 2020.
Penerapan protokol kesehatan tersebut dimulai dari cek kesehatan para karyawan dengan melakukan pemeriksaan suhu tubuh terlebih dahulu.
"Kami juga lengkapi dengan face shield sarung tangan itu yang wajib dulu. Sebelum acara, kami semprotkan disinfektan (tempat resepsi pernikahan) dan selesai acara, kami juga semprotkan disinfektan," tutur Denny.
Dari sisi dekorasi panggung, Denny menerangkan bahwa pihaknya juga akan mendesain panggung pernikahan dengan sistem berundak.
"Kami gunakan panggung berundak. Jadi ada jaga jarak dalam foto. Jadi tidak berdekatan. Ada physical distancing," katanya.
Kursi tamu juga akan diatur jaraknya agar tidak berdekatan. Begitu dengan jumlah tamu akan dibatasi sesuai dengan tempat diselenggarakannya resepsi pernikahan.
"Jumlah tamu kami batasi 50 persen sesuai dengan venue. Jika melebihi kapasitas yang di luar tidak boleh masuk. Nanti juga ada ruang transit. Sirkulasi memang benar-benar kami atur," ujar Denny.
Untuk undangan sendiri akan diterapkan sistem barcode untuk meminimalisir sentuhan dan memudahkan pengecekan jumlah tamu.
"Untuk makan nanti sistemnya diambilkan. Ada juga sistem hampers. Jadi tidak ada makan di tempat. Sistemnya macam-macam," terang Denny.
Ia berharap dengan jaminan protokol kesehatan tersebut, para tamu tidak merasa cemas lagi dalam menggelar resepsi pernikahan di tengah pandemi Covid-19.
"Biasanya rata-rata tiap vendor itu dapat event 20 sampai 30 per bulannya. Saat pandemi susut, rata-rata 4 sampai 7 event. Itupun kebanyakan hanya akad saja. Tidak memakai resepsi," ucapnya.
Adapun untuk para klien, ujar Denny, rata-rata memilih untuk menjadwal ulang resepsi pernikahan pada awal tahun depan. Namun, untuk jumlah pasti, ia masih belum bisa menjelaskan karena jumlahnya variatif.
"Kami lagi branding para calon pengantin untuk memakai vendor di bawah Aspedi. Karena kami sudah punya standar protokol kesehatan sendiri dan itu sudah kami sosialisasikan kepada para vendor," terangnya.
Untuk vendor Aspedi di Malang Raya sendiri, Denny belum bisa menjelaskan secara detil, namun untuk vendor di Jawa Timur ada sebanyak 110 vendor.
"Jadi dari teman-teman Aspedi sosialisasi protokol kesehatan tersebut kami barengi dengan komitmen. Jika ada yang melanggar sudah ada sanksinya," tutupnya.
Advertisement