Ini Profil Prajurit TNI Berputar-putar Jaga Tandu Kapolda Jambi
Sosok prajurit TNI yang menjaga dragbar atau tandu darurat yang mengangkut Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono di udara menjadi sorotan publik. Proses evakuasinya sangat menegangkan. Apalagi terlihat, dragbar tersebut berputar-putar. Awalnya putarannya pelan, tapi makin ke atas makin kencang.
Lebih dari sepuluh kali dragbar itu berputar-putar. Sementara, anggota TNI tadi bergelantungan di sisi dragbar. Ia harus memastikan Kapolda Jambi yang mengalami patah tangan kanan itu sampai ke dalam Heli Super Puma.
Banyak yang merinding melihat aksi prajurit TNI ini. Orang-orang memastikan si prajurit pasti mengalami pusing hebat, setelah akhirnya berhasil masuk ke dalam heli.
Kopda Ahmad Nofrizal
Prajurit TNI itu bernama Kopda Ahmad Nofrizal. Ia bertugas di Batalyon Komando 462 Kopasgat Pekanbaru. Ia merupakan penerjun sekaligus Tim SAR. Ia mengakui, banyak yang menanyakan apakah dia mengalami pusing saat berputar-putar ketika evakuasi Kapolda Jambi.
“Alhamdulillah (evakuasi) lancar. Kata orang kan pusing. Alhamdulillah tidak. Karena saya penerjun juga, jadi bisa cepat menyesuaikan diri di medan,” ujar pria 35 tahun ini, saat tiba di Bandara Sultan Thaha Jambi, Selasa petang kemarin, dikutip dari Jambi Independent.
Menurut Kopda Ahmad Nofrizal, medan di lapangan cukup sulit. Gelap karena awan, ditambah kecepatan angin mencapai 15 knot. “Begitu sampai di bawah, saya lihat Kapolda Jambi tangannya patah,” kata dia.
Dia lalu setting dragbar, untuk menyesuaikan dengan bobot Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono. “Saya ikat ulang tali webbing, saya kaitkan lagi. Pokoknya Bapak (Kapolda Jambi) harus safety (aman),” kata dia.
Tubuh Berputar dari Lambat hingga Kencang
Putaran pertama dirasakan Kopda Ahmad Nofrizal masih lambat. Semakin naik ke atas putaran pun makin kencang. Bahkan dalam rekaman video yang viral di media sosial, tubuhnya berputar-putar tanpa henti hingga tiba di pintu samping Heli Super Puma.
“Pokoknya saat itu, saya hanya pastikan tangan saya tidak lepas, karena bisa bahaya. Sampai menunggu rekan lain menyambut,” kata dia.
Saat melaksanakan evakuasi, prajurit TNI ini mengaku sama sekali tidak gugup, meski orang di hadapannya adalah orang nomor satu di Polda Jambi.
“Walau itu Kapolda Jambi, kita tidak boleh nervous (gugup),” kata dia. Karena jika gugup, malah pekerjaannya akan terganggu.