Anggota Komisi I DPR, Arwani Thomafi, menilai prioritas Kepala Staf TNI AU yang baru, Marsekal TNI Yuyu Sutisna, adalah menentukan langkah-langkah nyata menekan angka kecelakaan pesawat terbang TNI AU.
Thomafi, di Jakarta, Rabu, menyatakan, hal ini sangat krusial selain modernisasi arsenal dan sistem kesenjataan TNI AU. TNI AU telah mengeluarkan buku saku wajib tentang keselamatan penerbangan militer dan kerja, yang dikeluarkan Dinas Keselamatan dan Kerja TNI AU.
Secara terpisah, Sutisna yang pernah menjadi panglima Komando Pertahanan Udara Nasional TNI, menyatakan, "menutup" semua celah ruang udara nasional merupakan hal pokok. Saat ini baru ada 20 Satuan Radar Komando Pertahanan Udara Nasional TNI, padahal diproyeksikan akan ada 32 satuan serupa. Selain itu, Sutisna ingin mewujudkan penandatanganan kontrak pembelian pesawat tempur pengganti F5 E/F Tiger II di Skuadron Udara 14 TNI AU, dengan skema pengadaan sesuai UU Nomor 16/2004 tentang Industri Pertahanan Nasional. Disebut-sebut, pada Februari nanti hal itu bisa dilakukan, dan dikabarkan bahwa calon pengganti itu adalah Sukhoi Su-35 Flanker E. (ant)