Ini Penyebab Terjadinya Cuaca Ekstrem di Banyuwangi
Cuaca ekstrem melanda sejumlah wilayah Banyuwangi beberapa hari terakhir. Kondisi ini mengakibatkan sejumlah wilayah Banyuwangi mengalami bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor. Bencana ini akibat curah hujan yang sangat tinggi.
BMKG menyebut ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya cuaca ekstrem ini. Beberapa penyebabnya adalah adanya fenomena La Nina lemah. Fenomena La Nina saat ini sedang terjadi di Samudera Pasifik. Berikutnya adalah terjadinya fenomena gelombang atmosfer Equatorial Rossby.
“Dan adanya pola perlambatan angin serta suhu muka laut perairan yang hangat yaitu anomalinya +0.5 sampai dengan +2.5 °C,” jelas prakirawan Stasiun Meterologi Kelas III Banyuwangi, Gede Agus Purbawa, Selasa, 18 Oktober 2022.
Kondisi tersebut, menurutnya, berkontribusi dalam pembentukan awan-awan cumulonimbus yang makin intens. Hal ini dapat menyebabkan cuaca ekstrem seperti hujan lebat yang kadang disertai petir dan angin kencang.
“Kondisi ini juga bisa menyebabkan terjadinya puting beliung dan hujan es,” bebernya.
Fenomena alam tersebut juga menyebabkan musim hujan di Banyuwangi lebih cepat dari biasanya. Umumnya, musim hujan di Banyuwangi terjadi pada bulan November. Tahun ini, musim hujan sudah mulai melanda Banyuwangi sejak September.
Di Banyuwangi bagian barat dan selatan, menurutnya untuk puncak musim hujannya diprediksi terjadi pada bulan Desember 2022-Januari 2023. Sedangkan di Banyuwangi bagian utara dan timur itu bisa Januari-Februari 2023 baru memasuki puncak musim hujan.
“Wilayah Banyuwangi memasuki puncak musim hujan mulai bulan Desember 2022, Januari 2023 dan Februari 2023,” terangnya.
Dia menambahkan, La Nina diperkirakan akan berlangsung pada periode Desember 2022 hingga Februari 2023. Setelah periode itu, kondisi akan berangsur menuju kondisi netral. Oleh karena itu, BMKG mengimbau agar masyarakat mewaspadai terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang.
"Apabila curah hujan tinggi, waspadai potensi angin kencang dan petir," katanya.
Advertisement