Ini Penyebab Sebagian Jawa Timur Alami Keterlambatan Musim Hujan
Musim hujan di wilayah Banyuwangi dan sebagian wilayah Jawa Timur mengalami keterlambatan. Kondisi ini dipicu adanya pelemahan penjalaran monsun Asia. Pelemahan monsun Asia ini diakibatkan adanya badai tropis yang terjadi di sebelah khatulistiwa.
"Karena adanya badai tropis di sebelah utara khatulistiwa. Catatan kami sudah ada delapan badai tropis yang terjadi di wilayah utara khatulistiwa. Ini menghambat datangnya musim hujan," kata Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi, Anjar Triyono Hadi, Jumat 6 Desember 2019.
Dia menyatakan, seharusnya saat ini sudah memasuki musim angin baratan. Namun karena terjadinya delapan badai tropis tersebut mengakibatkan pola angin timuran cenderung masih menguat dengan dominan membawa uap air yang bersifat kering. Rendahnya curah hujan juga disebabkan kondisi suhu muka laut di selatan Pulau Jawa yang cenderung dalam kisaran normal hingga dingin.
"Dalam kondisi normal wilayah Banyuwangi pada bulan November seharusnya sudah memasuki awal musim hujan. Begitu juga sebagian besar wilayah Jawa Timur," tegasnya.
Saat ini, dari pantauan BMKG, jika dilihat dari tekanan udara, badai tropis yang terjadi di wilayah utara khatulistiwa sudah menghilang. Sehingga dimungkinkan wilayah Banyuwangi dan sebagian wilayah Jawa Timur segera memasuki musim hujan.
"Dari hasil analisis BMKG di Stasiun Klimatologi Malang, diprediksi pada dasarian (10 hari) pertama, yakni tanggal 1 sampai 10 Desember ini sudah memasuki awal musim penghujan," ujar Anjar ditemui di ruang kerjanya.
Sejumlah tanda-tanda datangnya musim hujan juga sudah mulai tampak di sejumlah wilayah Banyuwangi. Seperti sudah adanya petir dan kilat, tumbuhnya awan kumulunimbus di wilayah Banyuwangi bagian barat.
Mengenai suhu panas yang sangat menyengat dalam beberapa hari belakangan, menurut Anjar disebabkan oleh gerak semu matahari. Di Banyuwangi, suhu siang hari bisa mencapai 35 derajat celcius. "Karena gerak semu matahari posisi matahari ada di wilayah kita. Sehingga panas terik dirasakan," pungkasnya.