Ini Penyebab Hilal Tidak Terlihat di Tanjung Kodok Lamongan
Tim hisab dan rukyat Kementerian Agama Kabupaten Lamongan tidak melihat hilal. Itu pun sudah dilakukan pengamatan dengan interval waktu beberapa menit setelah bulan kembali tenggelam.
Keterangan Kasi Bimbingan Masyarakat Islam Kantor Kemenag Lamongan, Khoirul Anam, pengamatan diawali pukul 17.34 persis saat bulan matahari tenggelam.
Selama delapan menit berjalan, sesuai perhitungan, bulan tenggelam pukul 17.42 WIB. Tapi selama itu, tidak satu pun dari anggota tim yang melihat hilal. "Padahal kami sudah kasih interval waktu beberapa menit, tetap saja ada yang menyatakan melihat hilal, katanya, Jumat 1 April 2022, malam.
Anam, sapaan akrabnya, menambahkan, awan tebal dan uap air laut. Kriteria baru dari Kemenag dan juga PB Nahdlatul Ulama menyebutkan bahwa kriteria visibilitas minimal melihat hilal sekarang naik menjadi 3 derajat.
Sedang di Indonesia, termasuk di Tanjung Kodok Lamongan, baru 2 derajat 11 menit. Adapun faktor alam bisa saja disebut kendala dalam pantauan hilal. Semisal awan terus-terusan gelap dan hilal tidak terpantau akan dilakukan penghitungan tanggal di bulan Syakban. "Ketika Syakban 29 tidak melihat hilal, Syakban digenapkan menjadi 30 hari. Puasanya memasuki dua hari," terangnya.
Sesuai jadwal, entah pengamatan membuahkan hasil atau tidak, tetap digelar sidang syahadah rukyat hilal (SRH) oleh Majelis Hakim dari Pengadilan Agama Lamongan. Hasilnya, langsung dikirim kepada Kemenag Pusat. Berita acara ditandatangani sejumlah pihak yang terlibat.
"Tentang keputusan kapan dimulainya puasa 1 Ramadan 1443 Hijriyah, tentu kami mengikuti hasil sidang dari kemenag pusat," tandas Anam, sapaan akrabnya.
Pantauan hilal di Lamongan dilaksanakan di pantai Tanjung Kodok, yang berlokasi di kawasan Wisata Bahari Lamongan (WBL) Lamongan. Rencana hanya menyertakan 50 orang, tapi berlebih. Hanya, kemenag tetap melaksanakan protokol kesehatan Covid-19.
Adapun pihak yang terlibat, terdiri, perwakilan Kemenag, NU, Muhammadiyah, MUI, Masjid Agung Lamongan, Masjid Al-Azhar, Pondok Pesantren sekitar lokasi (Kecamatan Paciran),Tim Teknis dan IT dari Kemenag dan Badan Hisab Rukyat (BHR) Kabupaten Lamongan.
Ada juga dari Pemkab Lamongan. Bahkan dihadiri langsung Wakil Bupati Lamongan, KH Abdul Rouf. Biasanya, peserta perwakilan ormas Islam juga melaporkan hasil pantauan hilal kepada pengurus pusat ormas masing-masing.
Advertisement