Ini Penyebab Dukuh Kupang dan Daerah Simo Surabaya Masih Banjir
Hujan intensitas tinggi yang mengguyur Kota Surabaya pada Kamis, 7 Desember 2023 mengakibatkan sejumlah titik mengalami genangan hingga banjir. Mengenai hal tersebut, Walikota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, beberapa titik yang mengalami banjir memang belum menjadi prioritas penanganan banjir dan anggaran di tahun ini, 2023.
Menurutnya, kawasan atau daerah yang menjadi prioritas di tahun ini sudah tidak mengalami banjir. Tetapi, memang ada kawasan seperti Dukuh Kupang dan Simo yang masih mengalami banjir, karena prioritas penanganan banjir dan anggaran ada di tahun 2024.
"Kami juga akan perbaikan karena memang ada beberapa prioritas kami di tahun ini. Kalau 2023 prioritas kita sudah tidak banjir semua. Jadi kalau seperti Dukuh Kupang terus yang posisi di Simo itu baru masuk anggaran 2024," papar Eri, Jumat, 8 Desember 2023.
Di samping itu, Eri menjelaskan bahwa ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi terjadinya genangan atau banjir di Kota Surabaya. Ia mencontohkan, seperti di kawasan Dukuh Kupang yang memang ada jalanan lebih cekung dari lainnya, sehingga air cepat mengenangi kawasan yang lebih rendah.
"Di Dukuh Kupang sama Banyu Urip banyak seperti itu. Jadi kalau dijojlokan (tempat lebih rendah) itu memang buangan dari atas. Tapi selepas hujan selesai itu surut. Dulu seleher, hari ini cuman sepinggul, tidak sampai sedada (banjir)," terang Eri.
Selain itu, Eri menyebut, faktor penyebab banjir lainnya di Kota Pahlawan adalah adanya saluran air yang fungsinya berubah. Seperti di kawasan RA Kartini yang dulunya rumah tinggal, kini banyak rumah yang berubah menjadi tempat usaha. Perubahan tersebut tak diiringi dengan perubahan fungsi saluran sebagaimana mestinya.
"Yang tampungannya dulu pembuangan limbah dan airnya itu adalah rumah tinggal, sekarang menjadi rumah makan maka otomatis limbah-limbah juga dibuang di saluran. Tempat usaha ini wajib membuat limbah yang dibuang tidak keras sehingga tidak menghalangi saluran dan saluran tetap bersih," paparnya.
Ia pun meminta, para pemilik usaha membuat saluran pembuangan sesuai dengan ketentuan. Apabila tempat tersebut digunakan usaha harus memiliki dua saluran, di dalam dan di luar. Pihaknya menambahkan bahwa prioritas penanganan banjir di tahun 2023 sudah 98 persen selesai. Sehingga Eri menjamin kawasan masuk prioritas tidak akan mengalami banjir ketika hujan turun.
"Jadi teman-teman bisa lihat kalau posisi yang dikerjakan tahun 2023 insya Allah tidak ada banjir. Tapi kalau yang seperti di Dukuh Kupang itu tidak bisa dikerjakan di bawahnya. Karena bawah ini tampungan dari atas, sehingga atasnya yang kami akan buatkan saluran di tahun 2024," tandas Eri.
Dalam penanganan bencana selama musim ini, Pemkot Surabaya menyiagakan petugas BPBD. "Tapi kami juga meminta masyarakat untuk waspada karena ini menyangkut dengan alam tidak bisa dilawan," tandasnya.