Bed Occupancy Rate di Kota Malang Tinggi, Ini Penyebabnya
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang mencatat terjadi kenaikan angka bed occupancy rate (BOR) di tujuh rumah sakit (RS) rujukan yang ada.
Plt Kepala Dinkes Kota Malang, Sri Winarni mengatakan bed occupancy rate di Kota Malang keterisiaannya mencapai 60 persen lebih.
"Karena saat ini di Kota Malang pasien Covid-19 yang dirujuk ke sejumlah RS yang ada tidak hanya berasal dari Kota Malang saja. Tapi juga dari Malang Raya dan juga luar Malang Raya," ujarnya, Senin, 25 Januari 2021.
Lanjut Sri, penanganan di hulu perlu ditingkatkan lagi seperti sosialisasi protokol kesehatan kepada masyarakat untuk mencegah penyebaran lebih meluas lagi.
Selain itu, masyarakat juga harus melakukan deteksi dini terhadap kondisi kesehatannya, agar penyakit yang diderita tidak semakin memburuk sehingga harus dirujuk ke rumah sakit.
"Bagi masyarakat ketika merasakan gejala Covid-19 untuk bisa segera mendatangi fasilitas layanan kesehatan terdekat. Agar bisa segera dilakukan penanganan," katanya.
Sementara itu, Walikota Malang, Sutiaji mengatakan, di Malang Raya memang rata-rata bed occupancy rate mengalami peningkatan dalam beberapa hari terakhir ini.
"Rata-rata bed occupancy rate itu memang naik. Penyebabnya hampir semua daerah di Jatim itu kasusnya meningkat. Dari November ke Januari itu kasusnya naik tiga kali lipat," ujarnya.
Sutiaji menambahkan saat ini susah untuk melakukan deteksi penularan virus corona. Hal ini disebabkan karena massifnya pergerakan orang dari luar kota yang masuk ke kota Malang.
"Jadi terus kami lakukan upaya pencegahan di tingkat RT dan RW. Ketua RT dan RW itu sampai keliling tiga kali dalam satu pekan untuk mengimbau masyarakat patuh protokol kesehatan," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak mengatakan dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur, secara umum penanganan kasus Covid-19 di Malang Raya sudah cukup baik. Namun, Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian bed isolasi di Malang Raya masih tinggi.
Advertisement