Ini Pentingnya Jaga Kesehatan Gigi dan Mulut Menurut Gus Ipul
Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengajak para dokter gigi meningkatkan profesionalismenya seiring berjalannya Masyarakat Ekonomi ASEAN.
"Saat ini terdapat 8 profesi yang harus mendapatkan mutual recognation arrangement (MRA) atau pengaturan pengakuan dimana salah satunya adalah dokter gigi," kata Gus Ipul saat Bakti Sosial Kesehatan Gigi Terpadu Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Pengurus Wilayah Jatim Tahun 2017 di Alun-alun Kecamatan Sidayu, Kab. Gresik, Sabtu 4 November 2017pagi.
Profesionalisme ini juga penting untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dimana berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013, Kementerian Kesehatan RI, sebanyak 25,9 persen penduduk Indonesia mempunyai masalah gigi dan mulut.
Khusus di Jawa Timur, ditemukan 28,6 persen warga yang bermasalah dengan gigi dan mulut. "Baru 30 persen yang mendapat perawatan dari tenaga medis gigi (perawat gigi, dokter gigi atau dokter gigi spesialis)," kata Gus Ipul.
Gus Ipul juga minta masyarakat senantiasa menjaga kesehatan gigi dan mulut. Salah satunya, dengan membiasakan diri untuk menggosok gigi dengan benar di waktu yang tepat. Yakni ketika mau tidur malam, dan setelah sarapan di pagi hari serta rutin memeriksakan kesehatan giginya ke dokter.
"Sebanyak 93,5 persen masyarakat sebenarnya sudah menyikat gigi setiap hari. Tapi yang sudah menyikat gigi dengan benar, yakni pada saat setelah makan pagi dan sebelum tidur malam hanya 1,5 persen," kata Gus Ipul.
Padahal kondisi kesehatan gigi dan mulut sangat berpengaruh pada kelancaran aktivitas seseorang. “Orang yang giginya sehat, maka aktivitasnya akan lancar, tidak gampang emosi, dan lebih produktif. Sedangkan orang yang sakit gigi, maka aktivitasnya serba tidak enak” katanya.
Selain itu, menjaga kesehatan gigi dan mulut sangat penting karena kondisi keduanya merupakan cerminan kesehatan tubuh kita, jika gigi dan mulut sehat, maka tubuh kita juga sehat. Begitu pula sebaliknya, gigi dan mulut yang kurang sehat akan menjadi sarang berbagai penyakit, seperti diabetes dan jantung.
Dalam kesempatan ini, Gus Ipul juga mengatakan bahwa jumlah dokter gigi di Jawa Timur saat ini sudah sangat banyak, yakni lebih dari 4.000 dokter.
"Jumlah itu sangat mencukupi untuk melayani masyarakat Jatim. Pasalnya, rasio idealnya adalah 1:10 ribu atau 1 dokter gigi melayani 10 ribu pasien. Di Jatim, rasionya sudah 1:9 ribu problemnya saat ini memang Persebaran dokter gigi baru terpusat di perkotaan," kata dia.
Sementara itu jumlah pasien yang mengalami bibir sumbing di Indonesia adalah 500 kelahiran berbanding 1. Namun dari jumlah ini mayoritas berada di luar Jawa Timur sedangkan di Jawa Timur hanya ditemukan sekitar 150-200 pasien saja.
Sementara itu Ketua Pengurus Besar PDGI Pusat, Prof. drg. Seno mengatakan, tujuan diselenggarakannya baksos ini selain sebagai wujud kepedulian PDGI terhadap kesehatan masyarakat, juga untuk memberikan edukasi pada masyarakat guna mewujudkan Indonesia bebas gigi berlubang atau karies pada 2030.
“Kami harap pada 2030 di Indonesia sudah tidak ada lagi kasus gigi berlubang dan sakit gigi lagi. Mari kita jaga kesehatan gigi dan mulut kita demi masa depan bangsa” katanya.(wah)