Ini Penjelesan Waskita Soal Tol Japek Elevated
PT Waskita Karya (Persero) Tbk telah menyelesaikan pembangunan proyek Jalan Tol Layang Jakarta–Cikampek di KM 9+550 sampai dengan 28+450.
Pembangunan yang memakan waktu 30 bulan dengan total nilai kontrak porsi Waskita adalah sebesar Rp6,27 triliun ini sudah memenuhi standar keselamatan dan keamanan bagi para penggunanya.
Menurut Director of Operation II PT Waskita Karya (Persero) Tbk Bambang Rianto, Tol Japek II Elevated sudah sesuai dengan dasar klasifikasi perencanaan. Contohnya saja jalan dengan standar tinggi dalam melayani lalu lintas yang cepat.
"Di dalam melayani lalu lintas cepat antar regional atau di dalam kota-kota metropolitan dengan sebagian atau tanpa pengaturan jalan masuk. Untuk tipe kelas masuk di klasifikasi kelas II dengan tipe I," kata Bambang Rianto dalam keterangannya, Jumat, 20 Desember 2019.
Menurut Bambang, standar tertinggi bagi jalan-jalan dengan 4 lane atau lebih, memberikan pelayanan angkutan cepat bagi angkutan antar kota atau dalam kota dengan kontrol yang masuk kelas I dengan tipe II,” lanjut dia.
Untuk kecepatan di Tol Layang Jakarta-Cikampek, Bambang Rianto menuturkan 80 km/jam. Sementara itu untuk desain struktur jalan tol elevated sudah menggunakan SNI dan AASHTO. Bambang Rianto lalu menerangkan untuk ketahanan konstruksi Japek II Elevated itu didesain meredam dan mengakomodir gempa.
"Seismic bearing dan seismic joint digunakan untuk meredam gempa dan mengakomodir pergerakan struktur kurang lebih 20 cm akibat gaya gempa," kata Bambang Rianto.
Semua proses perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi akhir pada Proyek Jalan Tol Layang Jakarta–Cikampek selalu diawasi dan dimonitor oleh tim Komisi Keselamatan Keamanan Jembatan, Terowongan dan Jalan (KKJTJ).
"Hal ini bertujuan untuk memastikan keamanan, keselamatan, kenyamanan dan kelayakan fungsi Japek II Elevated," katanya.
Menjawab soal ruas tol yang bergelombang di beberapa titik, Bambang Rianto menegaskan Tol Japek II Elevated tetap aman dilalui. Karena Tol Japek II Elevated punya parameter 'alignment vertikal dan horizontal' yang mengadopsi standar ukuran jari-jari tikungan, panjang lengkung, kelandaian maksimum, untuk aspek keselamatan berkendara.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut Tol Layang Jakarta-Cikampek merupakan proyek rumit. Proyek ini dikerjakan di tengah lalulintas Tol Jakarta-Cikampek yang padat. Sementara di lokasi yang sama tengah ada pengerjaan proyek LRT dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
"Tidak mudah diselesaikan ditengah jalan padat. Bayangkan 200 ribu kendaraan lalu lalang, ada pembangunan di atasnya," kata Jokowi, saat meresmikan Tol Jakarta-Cikampek 2 Elevated, di Km 38 kawasan Cikarang, Jawa Barat, Kamis (12/12/2019).
Dengan tidak mudahnya pembangunan proyek infrastruktur tersebut, Jokowi memuji penyelesaian pembangunan Tol Layang Jakarta-Cikampek.
"Saya memberikan penghargaan dengan selesainya jalan tol ini, karena prosesnya rumit. Jalan yang ada harus dibuka," katanya.
Menurut Jokowi, Tol Layang Jakarta-Ciampek akan mengurangi kepadatan lalul lintas Tol Jakarta-Cikampek sebesar 30 persen. Dengan begitu tidak ada lagi keluhan masyarakat yang selama ini terjebak macet di ruas tol tersebut.
"Kemacetan dirasakan masyarakat selama ini terjebak berjam-jam, kita bisa hindari bisa berkurang 30 persen, bisa mengurangi 30 persen," kata Jokowi.
Advertisement