Ini Penjelasan Takaaki Nakagami Usai Terjatuh di MotoGP Teruel
Pembalap LCR Honda, Takaaki Nakagami, merasa sangat malu setelah terjatuh di MotoGP Teruel 2020 di Sirkuit Aragon, Minggu 25 Oktober 2020 malam WIB.
Rider asal Jepang itu tak bisa menutupi rasa malunya karena menyadari telah melakukan kesalahan bodoh. Nakagami pun hanya bisa menempatkan kedua tangannya di atas kepala saat kembali ke pit.
“Sungguh memalukan bahwa satu kesalahan merugikan kami secara besar-besaran,” ucap pembalap berusia 28 tahun tersebut.
Tak hanya malu, Nakagami mengaku kecewa dengan kesalahan yang ia lakukan. Ia juga heran kenapa dirinya bisa melakukan kesalahan fatal di awal-awal balapan berlangsung.
Sepert diketahui, Nakagami terjatuh di tikungan kelima ketika balapan belum menuntaskan satu putaran. Roda motornya tergelincir dan tidak bisa melanjutkan balapan.
Nakagami pun memberi penjelasan teknis untuk insiden tersebut. Menurutnya, ada kombinasi beberapa faktor yang membuat dirinya tak bisa mengendalikan motornya.
Dimulai dari caranya menutup ruang bagi Franco Morbidelli untuk menyalip saat masuk ke tikungan 4. Di saat yang sama, Nakagami tidak mempertimbangkan tangki dalam kondisi bahan bakar penuh.
Faktor lainnya yang tak kalah penting adalah caranya mengerem yang terlalu agresif saat menuju tikungan 5.
"Saya tahu bahwa Franco ada di belakang dan itulah mengapa saya harus menutup pintu dari tikungan 1, 2, 3, dan juga 4 untuk menyelamatkan posisi. Di tikungan 4 saya sedikit masuk, kemudian di pengereman untuk tikungan 5 saya sedikit di luar garis," jelasnya.
"Itu kesalahan yang mudah dan kemudian saya tidak bisa mengendalikan situasi dengan sangat baik. Pengereman saya terlalu tajam. Tiba-tiba saya mengunci bagian depan dan jatuh,” ungkapnya.
Nakagami mengakui, belum pernah merasakan perasaan seperti itu di semua latihan yang ia jalani. “Tapi dalam balapan saya mungkin terlalu gugup atau saya tidak bisa mengendalikan perasaan saya. Saya terlalu tajam pada bagian pertama pengereman," katanya.
Nakagami juga mengakui bahwa tekanan dari luar membuatnya sulit mengendalikan jantungnya yang berdebar kencang sejak awal balapan. Maklum, baru kali ini Nakagami start dari posisi terdepan.
"Sungguh perasaan luar biasa berada di posisi terdepan, tetapi di sisi lain itu adalah tekanan yang luar biasa. Jadi mungkin sebelum memulai balapan, detak jantung saya mendekati 200,” akunya.
"Ini pertama kalinya saya merasakan tekanan luar biasa dari luar, pertama kali di posisi terdepan dan pertama kali memimpin balapan. Hanya mungkin selama 10 detik, dan saya tidak bisa mengaturnya. Inilah alasan mengapa saya melakukan kesalahan bodoh," paparnya.
Advertisement