Ini Penjelasan soal Pembubaran Tunjungan Fashion Week Surabaya
Walikota Eri Cahyadi menegaskan, pembubaran Tunjungan Fashion Week, Minggu 24 Juli kemarin, bukan karena Pemkot Surabaya tidak pro terhadap kreasi seni arek-arek Suroboyo. Tetapi, hal tersebut dilakukan untuk kepentingan bersama agar tak mengganggu lalu lintas umum dan menimbulkan kemacetan.
Selain itu, Eri Cahyadi menyebut kegiatan fashion show jalanan tersebut bisa dilakukan di tempat lain yang lebih aman, tidak harus di Jalan Tunjungan.
"Misalnya, ketika agenda Car Free Day (CFD) atau dapat digelar di Balai Pemuda serta sejumlah ruang terbuka hijau di Kota Pahlawan. Ini bisa dilakukan sebagai unjuk kreasi fashion anak-anak muda Surabaya," terangnya, Senin, 25 Juli 2022.
Bila dilakukan di CFD, Eri meyakini tidak akan menyebabkan kemacetan. Sebab, gelaran tersebut memang dilakukan saat CFD dan di ruang-ruang publik non jalan raya.
Mengenai outfit yang dikenakan, Eri Cahyadi tidak membatasi hanya memberi catatan asal tidak berantakan dan rapi.
"Kalau outfit silakan berkreasi. Namun, harus tetap menginspirasi, ojok pating pecotot (tidak rapi) dan sing gak karu-karuan (tidak pantas), juga harus mencerminkan karakter khas arek Suroboyo," tegasnya.
Sebelumnya, acara Tunjungan Fashion Week di traffic light zebra cross Jalan Tunjungan dibubarkan Satpol PP menjelang azan magrib. "Dibubarkan karena saatnya masuk jam salat magrib," kata petugas Satpol PP Joko Susilo.
Petugas saat itu tetap berjaga di Jalan Tunjangan hingga pukul 22.00 WIB. Sebab, kondisi Jalan Tunjungan semakin malam ramai didatangi kaum muda mudi.
Advertisement