Tambal Ban Rp600 Ribu, Ini Penjelasan Pemilik Bengkel
Pemilik bengkel tambal ban 'Dian Tubles' memberikan penjelasan terkait tarif tambal ban yang mencapai Rp600 ribu. Menurutnya, tambal ban yang dilakukan pada ban milik Agustin bukanlah tambal ban biasa. Tapi mengunakan metode press silicon Rubber.
"Bahannya harus impor. Prosesnya menggunakan alat khusus dan yang mengerjakannya juga harus memiliki keahlian khusus," kata pemilik Dian Tubles, Aceh Sucahyono, 69 tahun.
Dia menjelaskan, biaya tambal ban dengan metode press silicon rubber ini memang cukup mahal. Berkisar antara Rp180 ribu sampai Rp300 ribu. Besaran biaya ini tergantung pada tingkat kerusakan dan ukuran ban yang akan ditambal.
"Semakin besar ukuran ban dan kerusakannya, biayanya semakin mahal," jelasnya.
Tidak hanya itu, proses pengerjaannya juga cukup lama. Setidaknya butuh waktu 2 jam untuk menambal ban dengan metode press silicon rubber ini. Pada saat proses press harus benar-benar selesai. Tidak boleh ada gangguan atau terjeda.
"Untuk mengerjakan silikon itu tidak mudah, harus sampai selesai proses press. Jika proses press terhenti sebelum selesai, misal karena listrik padam, ban bisa rusak," tegasnya.
Mengenai kejadian yang dialami Agustin, dia mengakui memang pegawainya lupa menyampaikan biaya untuk press silicon rubber tersebut. Anak buahnya hanya menawarkan untuk dilakukan proses penambalan dengan metode press silicon rubber.
"Memang ndak nyebutkan harga, dengan asumsi pemilik sudah paham harganya," jelasnya.
Dia menyatakan, biaya yang harus dikeluarkan pemakai jasa itu sudah termasuk garansi yang diberikan pihak bengkel yang ada di Jl. DR Soetomo Banyuwangi ini. Untuk garansi press silicon rubber ini dia memberikan garansi bukan berbasis waktu, namun berbasis kerusakan ban.
"Garansinya sampai ban yang ditambal press silicon rubber itu halus atau gundul. Jadi garansi saya bukan hitungan hari atau bulan," tegasnya.
Dia pun mengaku sudah memberikan peringatan kepada anak buahnya agar selalu menyampaikan biaya sebelum mengerjakan press silicon rubber. Dia berharap kejadian ini tidak terulang lagi.
"Kita malu. Saya katakan harus ditawarkan setiap kali mau mengerjakan press silicon rubber. Kita tawarkan, sampaikan ini mahal," tegasnya.