Ini Penjelasan Mengapa Evakuasi WNI di Wuhan Pakai Batik Air
Penggunaan Batik Air dalam evakuasi WNI di Wuhan dijelaskan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Menurutnya, maskapai pelat merah Garuda Indoenesia tak memiliki rute penerbangan langsung ke Wuhan. Di Indonesia, rute penerbangan langsung dimiliki oleh Lion Air dan Sriwijaya.
“Dan yang memiliki pesawat wide body adalah Lion Air, melalui Batik Air,” kata Budi, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu 1 Februari 2020.
Selain itu, menurutnya, misi kemanusiaan yang dilakukan oleh Batik Air diputuskan oleh kementerian kesehatan dan kementerian luar negeri. Kementerian perhubungan hanya mendukung keputusan dua kementerian tersebut.
“Kemenhub mendukung, penerbangan akan kami kawal sesuai peraturan ICAO (organisasi penerbangan sipil internasional) dan perundangan yang berkaitan dengan keselamatan dan keamanan,” kata Budi.
Sementara, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Novie membenarkan bahwa Batik Air telah mengirimkan surat permohonan izin prinsip penerbangan sewa untuk dua pesawat Airbus A330.
“Ya betul, kami sudah menerima surat permohonan itu, tetapi ada prosedur yang memang harus dilakukan karena berkaitan dengan karantina, dan sebagainya,’katanya.
Ada pun rincian penerbangan itu yakni nomor penerbangan ID 8618 dengan rute Cengkareng-Wuhan, kemudian nomor penerbangan ID 8619 yang akan bertolak dari Wuhan menuju Batam. Surat itu ditandatangani Direktur Utama Batik Air Capt Achmad Lutfie dan diajukan kepada Kemenhub pada Kamis 3 Januari 2020, dilansir dari Antaranews.
Kini, pesawat Batik Air dikabarkan telah mendarat di Bandara Wuhan, sekitar pukul 19.00 waktu setempat, atau sekitar pukul 20.00 WIB. Pesawat tersebut membawa 19 kru dan 30 tenaga medis. Rencananya, pesawat akan mengangkut 245 WNI yang ada di sekitar Provinsi Hubei.
Advertisement