Pemkot Timbun Masker di Kelurahan, Lurah Bingung Jumlah Terbatas
Masker dari Pemkot Surabaya ditimbun di sejumlah kelurahan. Di kelurahan Jemursari, sebanyak 10 box masker telah diterima sejak bulan Januari. Namun, fakta peruntukkan masker yang kabarnya untuk dibagikan kepada warga Surabaya tersebut berbeda dengan penjelasan di lapangan.
"Iya memang dari Dinas Kesehatan memang untuk staf dulu," ucap Wahyu salah satu staf kelurahan Jemursari saat ditemui Ngopibareng.id
Wahyu melanjutkan, selain itu jumlah masker juga terbilang jauh dari kata cukup dari total jumlah warga Jemursari. Bahkan tak cukup jika dibagikan untuk satu RT pun "Karena memang nggak masuk akal kalo untuk warga ya Sampean hitung sendiri lah 50 kali 10 sekarang warga kita 26.000 lebih loh ya," kata Wahyu.
Sementara itu, Anggara Kepala Kelurahan Jemursari juga mengatakan, sampai saat ini pembagian masker hanya bisa dilakukan jika warga setempat melakukan aktivitas di kantor kelurahan, itupun saat diketahui jika warga tersebut sedang sakit.
"Semisal kayak gini dia masuk trus dia kelihatan batuk atau apa gitu kita beri gratis," ucap Anggara
Pria yang sudah tiga tahun menjabat lurah di Jemursari itu juga menyebut hingga kini Walikota Surabaya belum juga mengizinkan untuk membagikan masker. Dengan artian masker-masker tersebut hanya bisa dipakai oleh pegawai kelurahan saat melakukan aktivitas perkantoran.
"Kami beri kalo pas melayani, pas sakit dan dibagikan kepada staf kami yang bertugas untuk keliling," jelasnya.
Anggara mengaku, untuk saat ini dirinya memiliki satu grup di dalam aplikasi Line yang di dalamnya terdiri dari seluruh Kepala Kelurahan di Surabaya dan juga Walikota Risma secara langsung. Dari situ ia juga menyebut belum ada imbauan dari Risma kapan masker-masker tersebut akan dibagikan
"Kami kan punya grup Line Mas di situ ada lurah se Surabaya dan ada Ibu Walikota langsung, belum ada perintah Mas," katanya.
Pria yang pernah merangkap jabatan sebagai Plt di Kelurahan Sidosermo itu juga mengatakan, meski beberaoa waktu lalu Pemkot Surabaya telah membuat handsanitizer sampai saat ini pihaknya juga belum menerima itu.
Sampai-sampai dirinya bersama staf memilih urunan untuk membeli cairan antiseptik tersebut. "Kalo handsanitizer belum dapat mas, kami masih beli sendiri ini, ya urunan ini sama teman-teman," tandasnya.
Dikutip dari berita sebelumnya, sebelum pandemi covid-19 ini muncul Walikota Surabaya telah menjanjikan akan membagi masker gratis kepada warga Surabaya. Hal tersebut ia katakan setelah beberapa pihak menanyakan ketersediaan masker yang mulai langka di Surabaya.
Risma mengaku telah membagikan masker gratis kepada warga Surabaya sejak Januari 2020. Hal itu dilakukan Risma saat dirinya menerima ramalan dari BMKG akan adanya gunung meletus.
Seperti diberitakan sebelumnya, Risma tak hanya membagikan masker, tetapi juga baju hazmat kepada warga. Peralatan itu dibagikan oleh Dinas Kesehatan Kota Surabaya.
“Jadi, bukan hanya masker tok yang saya simpan, kita punya itu,” terang Risma seperti diberitakan Ngopibareng.id, pada Rabu 4 maret 2020.