Ini Pengurus IKA Unair dan Khofifah Singgung Dunia Kerja
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar parawansa secara resmi dilantik sebagai Ketua Ikatan Alumni Universitas Airlangga (IKA UA), Sabtu 11 September 2021 malam di Gedung Rektorat Unair, Kampus C.
Pelantikan ini berdasarkan SK Pengurus Pusat IKA Unair No. 001/SK/PP-IKA UNAIR/VIII/2021 tanggal 2 Agustus 2021 tentang Susunan Dewan Penasehat, Dewan Pakar dan Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Airlangga masa bakti 2021-2025.
Proses pelantikan sendiri digelar secara hybrid, dari total 198 orang pengurus termasuk Dewan Pakar dan Dewan Pertimbangan. Dan hanya 45 orang pengurus yang dilantik secara langsung, sedangkan lainnya mengikuti secara virtual.
Khofifah mengajak seluruh alumni Unair untuk memperkuat jejaring, sinergi dan kolaborasi baik internal maupun eksternal, tidak hanya bagi almamater tapi juga masyarakat, bangsa dan negara.
Menurutnya, Unair membutuhkan membangun kemitraan dengan multi stakeholders baik pemerintahan, sektor swasta atau privat, serta dengan jejaring dalam maupun luar negeri.
“Banyak alumni Unair yang sudah ditempa dan dibesarkan oleh almamater ini. Marilah kita saling membangun penguatan, jejaring, sinergi dan berkolaborasi. Insya Allah kita dalam satu tim yang akan memberikan dedikasi terbaik bukan hanya untuk almamater yakni Unair, tapi juga masyarakat, agama, dan bangsa negara. Kita perlu mewujudkan super team,” kata Khofifah dalam pernyataan resmi yang diterima Ngopibareng.id, Minggu, 12 September 2021.
Menurutnya, banyak sekali alumni Unair yang sudah mendedikasikan dirinya di banyak profesi, banyak sektor dan berbagai bidang kehidupan. Untuk itu, ia mengajak seluruh alumni Unair di berbagai profesi, sektor dan bidang tersebut untuk membangun koneksitas dalam mendedikasikan dan membaktikan untuk almamater Unair selanjutnya untuk bangsa dan negara.
Terkait dengan permintaan Rektor Unair agar IKA Unair membantu berbagai persoalan alumni, salah satunya terkait penyaluran lulusan dunia kerja, Khofifah mengatakan bahwa IKA Unair terutama di bidang kemitraan akan lebih memperkuat jejaring tidak hanya dengan dunia usaha, dunia industri dan dunia kerja (Dudika), namun juga memperkuat sentra-sentra IKA Unair di berbagai wilayah, salah satunya di Jakarta.
“Saya mengidentifikasi bahwa sangat banyak teman-teman di Jakarta yang mereka asli alumni Unair, tapi bahwa memang kita membutuhkan konsolidasi kembali. Hal ini supaya pesannya Pak Rektor itu bisa tersampaikan implementasinya,” katanya.
Sedangkan dengan Dudika, lanjutnya, perlu koneksi dan komunikasi lebih dekat dan lebih intensif lagi. Hal ini karena kemungkinkan kerja sama telah terbangun, namun kebutuhan-kebutuhan sesuai dengan dinamika perubahan di masing-masing Dudika perlu diupdate.
“Jejaring menjadi sangat penting, update dari berbagai dinamika juga menjadi sangat penting. Misalnya Dudika butuh lulusan dengan skill tertentu, ini yang harus kita update lagi. Apalagi sekarang industri manufaktur itu sentralnya di Jawa Timur, dan sekarang cukup banyak yang memulai konstruksi besar-besar. Tadi saya sudah matur Pak Rektor, jadi komunikasi ulang dengan Dudika insya Allah kita akan bersambung satu sama lain,” katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa saat ini jejaring dan koneksitas dengan para akademisi sangat dibutuhkan, terutama dalam hal kebijakan publik (public policy), salah satunya terkait transformasi digital.
Banyak kebijakan yang terkait transformasi digital masuk di semua lini, bukan hanya ekonomi. Baginya, transformasi digital hari ini dibutuhkan di bidang kesehatan, pendidikan, bahkan efektifitas birokrasi yang tidak sederhana.
“Karena Big Data menseyogyakan transformasi digital di semua lini. Memudahkan dan memurahkan public service di semua sektor. Jadi sangat banyak sektor membutuhkan koneksitas lebih kuat lagi dengan banyak akademisi,” terang Khofifah.
Khofifah berharap, peran IKA Unair tidak hanya di sektor atau bidang-bidang strategis saja, tapi juga di bidang sosial dan kemanusiaan. Salah satunya dengan turun langsung, terutama dalam penanganan bencana baik alam maupun non alam.
“Saya ingat ketika saya berkunjung ke Aceh saat bencana taunami Tahun 2004 lalu. Ketika berkunjung ke Ulee Lheue, Aceh, di situ saya lihat ada prasasti tulisan Bakti Unair. Maksud saya, hari ini rasanya prasasti atau penanda seperti itu sangat penting untuk menandakan bahwa Unair hadir di sana. Ini menjadi bagian dari catatan sejarah bahwa Unair hadir manyapa dan melayani lewat tangan siapapun, termasuk IKA Unair,” katanya.
Khofifah turut menyerahkan bantuan Ambulance Secara Simbolis dari Pengurus Pusat IKA Universitas Airlangga kepada Rektor Universitas Airlangga untuk RS Unair sebagai bakti IKA Unair di bidang kesehatan.
Berikut beberapa pengurus IKA Unair periode 2021-2025 yang dilantik oleh Khofifah:
- Sekretaris Jenderal Indra Nur Fauzi, SE. M.Si,
- Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan Prof. Dr. Bambang Sektiari Lukiswanto, DEA.,drh,
- Ketua Bidang Pengabdian Masyarakat dr. Mohammad Adib Khumaidi, SpOT,
- Ketua Bidang Penguatan Alumni Dr. dr. M. Zulfikar As'ad, MMR.
- Ketua Bidang Kelembagaan dan Kemitraan Laksamana Pertama (Pur) Dr. Nora Lelyana, drg., M.H.Kes., FICD,
- Ketua Bidang Kajian Kebijakan Strategis: Brigadir Jenderal. Pol. Dr. Dra. Juansih, S.H., M.Hum,
- Ketua Bidang Internasionalisasi Abdul Kadir Jailani, S.H., M.H., M.A,
- Ketua Bidang Kemandirian Mirza Muttaqien, SH,
- Bendahara Umum Dr. Andie Megantara, SH, M.M.
Selain itu Khofifah juga melantik beberapa orang lainnya, seperti Dewan Pakar berjumlah 37 orang dan Dewan Pertimbangan 14 orang.