Ini Pencegahan Untuk Carrier Difteri
Carrier difteri atau pembawa bakteri difteri ada di mana saja. Namun tak ada tanda khusus untuk mengenalinya. Yang perlu dilakukan adalah waspada serta mencegah.
dr. Dwiyanti Puspitasari, SpA (K) spesialis anak konsultan dari RSUD Dr.Soetomo Surabaya (RSDS) mengatakan, cara pencegahan untuk difteri ialah imunisasi.
"Cara yang paling baik untuk mencegah ya imunisasi untuk menguatkan anti bodi atau kekebalan tubuh. Dengan anti bodi atau tentara yang kuat ditambah senjata yaitu imunisasi tubuh akan kuat melawan bakteri difteri yang masuk," ungkapnya kepada ngopibareng.id.
Dwiyanti menjelaskan, imunasi untuk difteri adalah imunasi DPT yang dilakukan saat bayi dan biasanya pemberiannya di ulang sampai 3 kali.
"Imunisasi ini salah satu imunisasi wajib untuk bayi, biasanya diberikan saat usia 2 bulan, 4 bulan dan 1,5 tahun," jelasnya.
Saat anak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) biasanya pemberian imunisasi ini kembali dilakukan oleh pemerintah pada bulan imunisasi anak.
"Sebaiknya kalau ada program ini orangtua tidak menolak, sebab ini memang diperlukan anak agar memiliki anti bodi yang kuat saat bakteri difteri masuk," sambung Dwiyanti.
Menurutnya, saat dewasa pun bila memang ingin mengulang imunisasi DPT, bisa dilakukan untuk menghindari difteri. Sebaiknya dilakukan pengulangan 10 tahun sekali. Imunisasi ini bila sudah dewasa dapat menghubungi dokter penyakit dalam untuk melakukannya.
Dwiyanti menambahkan, seorang carrier difteri tidak akan selamannya membawa bakteri tersebut dalam tubuhnya. Bila anti bodi baik bakteri tersebut bisa hilang sendiri atau bahkan mati.
"Maka dari itu penting sekali melakukan imunisasi DPT sebagai pencegahan difteri," tegasnya.
Kalaupun seseorang sudah terdeteksi sebagai carrier difteri, sambung Dwiyanti, langkah medis yang akan dilakukan ialah memberikan antibiotik profilaksis supaya bakteri difteri yang hidup dalam tubuh bisa mati.