Ini Pemicu Penyakit Hernia, Salah Satunya Angkat Beban
Terlalu sering melakukan angkat berat, terlebih saat berolahraga atau melakukan kegiatan bisa memicu penyakit. Salah satu kondisi yang mungkin terjadi adalah hernia atau yang dikenal dengan istilah "turun berok".
Hernia terjadi karena terdapat benjolan pada tubuh di sekitar perut. Hal tersebut diakibatkan oleh keluarnya organ dalam tubuh melalui jaringan di sekitarnya yang melemah. Hernia juga memiliki beberapa jenis sesuai dengan gejala dan penyebabnya.
Meskipun begitu, penyakit hernia dapat dicegah dengan beberapa cara. Inilah ulasan dari Ngopibareng.id mengenai jenis hernia, gejala, komplikasi, dan cara mencegahnya.
Definisi Penyakit Hernia (Turun Berok)
Hernia merupakan kondisi ketika organ dalam tubuh menonjol melalui dinding otot atau jaringan di sekitarnya. Bagian organ tersebut muncul melalui area otot atau jaringan yang melemah sehingga muncul tonjolan atau benjolan.
Kondisi yang juga dikenal secara awam sebagai turun berok ini biasanya muncul pada perut, tepatnya di antara dada dan pinggul. Pada banyak kasus, benjolan juga dapat muncul pada daerah paha dan pangkal paha atas.
Kebanyakan kasus turun berok tidak mengancam nyawa, tetapi kondisi ini tidak bisa hilang dengan sendirinya. Terkadang, hernia perlu ditangani dengan melakukan operasi untuk mencegah komplikasi yang berbahaya.
Jika benjolan tersebut hanya menyebabkan tekanan atau regangan, kondisi ini dikenal dengan hernia yang dapat direduksi (reducible hernia). Benjolan seperti ini tidak berbahaya, tapi penderitanya tetap memiliki pilihan untuk menjalani operasi. Terkadang, organ atau jaringan dapat terjebak di luar otot yang ditembusnya. Benjolan yang tidak dapat kembali lagi dinamakan hernia yang tertahan (incarcerated hernia). Ini merupakan masalah kesehatan serius yang memerlukan penanganan segera.
Ada pula jenis hernia yang paling berbahaya yaitu strangulasi. Pada kondisi seperti ini, organ atau jaringan yang terjebak di luar tidak mendapatkan pasokan darah. Lama-kelamaan organ tersebut dapat mengalami kematian jaringan dan komplikasi.
Jenis-jenis Penyakit Hernia
Penyakit hernia dapat bervariasi, tergantung pada jenis yang dialami pasien. Berikut ini adalah jenis-jenis hernia dan gejala yang menyertainya.
1. Hernia inguinalis
Hernia inguinalis paling sering dialami oleh pria. Kondisi ini terjadi ketika usus atau jaringan di rongga perut menonjol ke selangkangan sehingga menimbulkan gejala berupa:
-Benjolan di selangkangan yang terkena hernia, tetapi menghilang ketika berbaring
-Nyeri di pangkal paha, terutama saat batuk, berolahraga, atau mengangkat barang berat
-Selangkangan terasa berat atau panas
-Bengkak dan nyeri di kantong buah zakar (skrotum)
2. Hernia femoralis
Hernia femoralis terjadi ketika jaringan atau sebagian usus menonjol ke paha atas bagian dalam. Hernia femoralis lebih sering dialami oleh wanita yang memiliki berat badan berlebih.
Gejala hernia femoralis antara lain:
-Nyeri di selangkangan ketika berdiri, mengangkat benda berat, batuk, atau berolahraga
-Sakit perut
-Mual dan muntah
3. Hernia umbilikalis
Hernia umbilikalis terjadi ketika sebagian usus atau jaringan menonjol melalui otot di dekat pusar. Jenis hernia ini umumnya dialami bayi akibat lubang tali pusatnya yang belum menutup sempurna. Gejala hernia umbilikus meliputi:
-Benjolan berwarna kemerahan atau keunguan di pusar
-Perut berbentuk bulat
-Perut terasa penuh
-Perut nyeri saat ditekan
-Sembelit
-Demam
-Muntah
4. Hernia hiatus
Hernia hiatus atau dikenal juga sebagai hernia diafragma terjadi ketika sebagian lambung menonjol ke dalam rongga dada. Benjolan tersebut masuk melalui otot yang memisahkan rongga dada dan rongga perut (diafragma). Gejala yang umum terjadi pada hernia hiatus adalah:
-Nyeri ulu hati (heartburn)
-Penyakit asam lambung (GERD)
-Kesulitan menelan (disfagia)
-Sesak napas
-Muntah darah
-Dada nyeri
-Sakit perut
-Tinja berwarna kehitaman
5. Hernia insisional
Hernia insisional terjadi ketika ada jaringan yang menonjol melalui bekas luka operasi di perut. Gejala yang umum terjadi adalah:
-Sembelit
-Benjolan di dekat bekas sayatan operasi
-Nyeri di sekitar benjolan
-Jantung berdetak cepat (takikardia)
-Mual dan muntah
-Demam
6. Hernia epigastrik
Hernia epigastrik terjadi ketika ada jaringan yang menonjol melalui dinding perut bagian atas, tepatnya dari ulu hati hingga pusar. Gejala kondisi ini antara lain:
-Benjolan di atas pusar
-Nyeri di sekitar benjolan hernia
-Sakit perut, terutama saat, bersin, batuk, atau tertawa
7. Hernia spigelian
Hernia spigelian terjadi ketika sebagian usus menonjol dari jaringan ikat perut spigelian (spigelian fascia). Gejalanya meliputi:
-Benjolan di bawah atau di samping pusar
-Sakit perut yang hilang-timbul atau menetap
-Sakit perut ketika berolahraga, mengangkat benda berat, atau ketika buang air besar
-Sembelit
8. Hernia otot
Hernia otot terjadi ketika sebagian otot menonjol melalui lapisan pelindung otot (fascia). Berbeda dengan jenis hernia lainnya, hernia ini paling sering terjadi di otot tulang kering kaki akibat cedera, bisa karena berolahraga terlalu berat atau angkat beban.
Gejala hernia otot di antaranya nyeri di kaki yang berkepanjangan dan bisa disertai bengkak. Pembengkakan ini bisa hilang saat beristirahat dan muncul kembali saat otot menegang.
Komplikasi pada Penyakit Hernia
Hernia yang tidak segera ditangani akan makin membesar dan menekan jaringan di sekitarnya. Kondisi tersebut nantinya dapat menyebabkan komplikasi berupa:
1. Hernia inkarserata
Hernia inkarserata adalah kondisi ketika usus terjebak di dinding perut sehingga memicu nyeri hebat, mual, muntah, dan sulit buang air besar.
2. Hernia strangulata
Hernia strangulata adalah kondisi ketika aliran darah ke bagian usus tersumbat dan menyebabkan kematian jaringan.
Penyebab Hernia
Berikut beberapa penyebab umum dari pelemahan otot.
1. Kondisi bawaan yang terjadi selama perkembangan janin dalam rahim.
2. Pertambahan usia.
3. Kerusakan jaringan akibat cedera atau operasi.
4. Batuk kronis.
5. Olahraga berat atau mengangkat beban berat.
6. Kehamilan (khususnya kehamilan berulang).
7. Sembelit, yang membuat mengejan keras ketika buang air besar.
8. Kelebihan berat badan atau obesitas.
9. Penumpukan cairan pada perut (asites).
Selain kondisi di atas, terdapat beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko penyakit hernia, antara lain:
1. Bayi yang terlahir prematur atau memiliki berat badan lahir rendah.
2. Memiliki riwayat keluarga yang pernah menderita hernia.
3. Mengalami peningkatan tekanan dalam dinding perut akibat kehamilan.
4. Pernah menjalani operasi perbaikan hernia sebelumnya.
Makanan dan Minuman untuk Meredakan Hernia
Terdapat beberapa makanan dan minuman yang baik untuk dikonsumsi bagi penderita hernia, di antaranya:
1. Air Putih
Air putih menjadi salah satu minuman yang baik dikonsumsi bagi penderita hernia, karena air putih akan membantu melancarkan sistem peredaran darah dan melancarkan sistem pencernaan.
2. Susu
Selain air putih, penderita hernia juga diperbolehkan mengonsumsi susu setiap hari, karena susu mengandung khasiat untuk membantu melancarkan saluran pencernaan. Dengan mengonsumsinya 1 gelas setiap hari maka akan membantu meredakan rasa nyeri akibat hernia baik di usus maupun di perut.
3. Sayuran (brokoli, kubis, dan labu)
Sayuran merupakan makanan tinggi serat. Sayuran juga dapat melancarkan pencernaan dan sembelit yang dapat memperparah keadaan hernia. Selain itu sayuran hijau juga dapat memperkuat otot-otot yang mendukung dan melindungi organ-organ dalam ketika kalian menderita hernia.
5. Buah (alpukat, nanas, dan pisang)
Konsumsi buah juga dapat membantu meringankan peradangan, nyeri, dan pembengkakan yang disebabkan oleh gangguan hernia.
6. Teh hijau
Teh hijau menjadi salah satu teh kesehatan, yang ternyata juga mampu mengatasi sakit hernia. Kandungan teh hijau membantu menenangkan rasa sakit yang disebabkan oleh hernia. Selain itu teh hijau juga menjadi salah satu teh yang mampu mengobati sakit pada hernia.
Cara Mencegah Penyakit Hernia
1. Menjaga berat badan agar tetap normal dan memperhatikan pola makan dengan mengonsumsi makanan yang sehat. Walaupun tidak ada pantangan makanan bagi penderita hernia, namun tetap harus dijaga pola makan agar tidak berlebihan, yang akan menyebabkan tekanan dalam perut meningkat.
2. Menghindari mengangkat benda-benda berat yang dapat menimbulkan tekanan pada otot.
3. Berhenti atau mengurangi aktivitas merokok karena hal ini dapat menyebabkan seseorang batuk-batuk yang menjadi salah satu penyebab hernia.
4. Mengonsumsi makanan yang mengandung serat, sehingga hal ini dapat melancarkan pencernaan dan menghindarkan dari sembelit atau diare.
Apabila Anda merasakan gejala hernia muncul, maka segera konsultasikan dengan dokter.