Ini Nasehat Ayah Apriyani Rahayu; Jangan Sombong
Apriyani Rahayu, yang berpasangan dengan Greysia Polii meraih medali emas Olimpiade Tokyo, mewarisi bakat almarhumah ibunya yang telah meninggal pada 2015 lalu di Kendari. Siti Jauhar, ibu kandung Apriyani yang meninggal tahun 2015 lalu memang penggemar olahraga bulu tangkis, tenis meja dan bola voli.
Amiruddin Pora bercerita, sejak kecil anaknya dididik dan ditanam jiwa berani dan terus bersemangat oleh almarhumah Ibunya. Apriyani itu keras. Maunya harus menang. Yang mendidik itu mamanya, kata Amiruddin Pora tentang anak bungsunya. Apriyani adalah anak bungsu dari empat orang bersaudara, ketiga kakaknya adalah laki-laki semua.
“Apriyani senang bermain bulu tangkis sejak kecil, bahkan sebelum masuk ke sekolah dasar. Saat itu ketika tak ada raket, saya membuat raket senar tali pancing. Saya juga membuatkan lapangan khusus buat anaknya dan teman-temannya untuk bermain bulu tangkis. Jadi saya bangga kalau sekarang bisa mendapat medali emas,” kata Amiruddin Pora.
Dia berharap anaknya tidak cepat merasa puas. Karena masih banyak pertandingan lagi. “Nasehat saya, jangan sombong. Harus tetap rendah hati dan ramah kepada semua orang. Jangan merasa puas. Kalau sudah merasa puas berarti tidak mau lagi berusaha karena sudah puas,”katanya.
Apriyani Rahayu/Greysia Polii meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 setelah menyingkirkan ganda putri China, pasangan Chen Qing Chen/Jia Yi Fan hari ini. Dalam pertandingan yang berlangsung selama 55 menit di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Apriyani/ Greysia menang dalam dua game dengan skor 21-19, 21-15. (asm)
Advertisement