Ini Nama 15 ABK KM Linggar Petak 89 Tenggelam di Samudera Hindia
Kapal ikan KM Linggar Petak 89 tenggelam di perairan Samudera Hindia, Selasa, 28 Februari 2023. Kapal ini membawa 15 ABK. Dari jumlah ini, lima orang ABK berhasil dievakuasi. Empat orang dalam keadaan selamat dan satu orang dalam keadaan meninggal dunia.
Kepala Basarnas Bali, Gede Darmada menyatakan, KM Linggar Petak 89 ini berangkat dari Pelabuhan Benoa, Bali, menuju Fishing Ground. Namun nahas, ketika berada di posisi koordinat 09°21'S - 115°03'T tiba-tiba datang ombak menerjang. Sekitar pukul 13.30 WITA, KM Bahari Nusantara 25 menemukan dan mengevakuasi lima orang ABK KM Linggar Petak 89.
Informasi dari Agen Kapal PT. Sumber Mina Samudera, ada lima orang ABK yang berhasil dievakuasi. Dari lima orang itu, satu orang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, dan empat lainnya dalam keadaan selamat.
“Sementara 10 orang lainnya masih dalam pencarian,” jelasnya.
Nama-nama ABK yang berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat, masing-masing adalah nahkoda Ariyono Wicaksono, kemudian Usnadi, Asep Maulana M., dan Muhamad Kevin Danuarta. Sedangkan korban yang ditemukan meninggal dunia bernama Hadi Supriadi.
Sedangkan identitas korban yang masih dalam pencarian sebagai berikut:
1. Dana Prasasty
2. Ryan Perdana Syah Putra
3. M. Bagas Syaifudin
4. Sendi Wahyudi
5. Jaya Rahman
6. Maman Sulaeman
7. Olof Luturmas
8. Candra
9. Mohamad Jaelani
10. Indra Pamungkas
Berdasarkan keterangan Nahkoda Kapal KM Linggar Petak 89, kapal yang diawakinya dipastikan sudah tenggelam. Setelah kapal tenggelam, para ABK berpegangan pada bola-bola pelampung.
Basarnas Bali baru mendapatkan laporan terkait kejadian ini sekitar 18.05 WITA. Begitu mendapatkan laporan tersebut, Basarnas Bali langsung mengerahkan KN SAR Arjuna 229 mulai tadi malam.
Hari ini, menurut Darmada, tim SAR kembali bergerak dari Dermaga Pasir, Pelabuhan Benoa, Bali, mula pada pukul 07.35 WITA.
Dia memperkirakan, waktu tempuh menuju lokasi kapal tenggelam mencapai sekitar 2,5 jam. Pihak Basarnas Bali sudah melakukan koordinasi dengan KM Bahari Nusantara 25 dan KM Bahari Nusantara untuk memantau perkembangan proses pencarian.
“Selain mengerahkan personel dan Alut SAR, kami juga menghubungi SROP dan VTS Benoa untuk e-broadcast mapel ke kapal-kapal yang berada di sekitar lokasi kejadian," terangnya.
Operasi SAR hari ini, menurutnya melibatkan 17 orang ABK KN SAR Arjuna, lima rescuer, tujuh anggota Polair Mabes Polri, enam orang Polair Pelabuhan Benoa dan 2 orang SAR Radio 115.
“Kami berharap cuaca mendukung dalam proses pencarian dan para korban bisa segera ditemukan,” pungkasnya.
Advertisement