Ini Langkah Strategis Bupati Kediri, Jaga Ketahanan Pangan Beras
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri sudah mengamati kenaikan harga beras sejak satu bulan terakhir. Menurut Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, apa yang sedang terjadi sekarang ini tidak lepas dari stok ketersediaan pangan yang mulai berkurang.
"Maka perhatian dari Pemerintah Kabupaten Kediri sekarang adalah memastikan stok ketersediaan kebutuhan pangan," terangnya, Rabu, 30 Agustus 2023.
"Misalkan kita bicara konteksnya hari ini tentang beras, maka satu sisi kita harus melihat stok ketersediaan beras di Bulog ini berapa sebenarnya? Kalau saya tidak salah, kurang lebih 6 ribu ton. Ini tidak bisa mencukupi Kebutuhan warga Kabupaten Kediri. Memang Kabupaten Kediri pertahun rata-rata 120 ribu ton jika tidak salah," ungkap Mas Dhito, sapaannya.
Kini, Pemerintah Kabupaten Kediri sedang mencari formula yang tepat untuk mencari solusi terkait hal tersebut.
"Dilematis kita adalah kita paham teman teman petani yang berjualan harga tertinggi pasti dijual kesana. Tapi kita sedang atur pola mencari formulasi terbaik supaya petani mendapatkan keuntungan yang lebih. Tetapi kalau bisa beras ini berputar ke wilayah Kabupaten Kediri dulu," tuturnya.
Jika ada beras dari Kabupaten Kediri yang dijual keluar, ia berharap masih sebatas wilayah Jawa Timur. Terpenting untuk ketersediaan stok pangan warga Kabupaten Kediri masih ada.
"Kita masih berupaya penuh pada bulan Febuari 2024 tidak terjadi kenaikan harga beras yang signifikan. Kalau kita hitung hari ini kenaikan harga beras tertinggi di bulan Febuari 2024. Hal ini dikarenakan panen raya baru berlangsung di bulan Maret 2024. Jadi sebelum panen raya biasanya stok beras mulai menipis," ungkap Mas Dhito.
Bupati mengklaim selama ini Kabupaten Kediri selalu surplus dalam pengadaan beras. Jika tidak diimbangi kontroling yang kuat dari Pemerintah Kabupaten Kediri stok pangan beras bisa terus menyusut karena dijual keluar luar kota.
"Misalkan kita tahun ini panen 80 ribu sampai 90 ribu ton, tetapi jika itu semua keluar dari Kediri maka ketahanan pangan kita bisa terganggu. Karena itu kita harus pastikan bahwa resi gudang kita, produktivitas petani andaikata lahan satu hektar idealnya 6 ton, masih kita temukan ada yang 3 ton dan 4 ton. Rata-rata seharusnya 1 hektar hasilkan 6 ton beras. Ini masih kita awasi terus," jawabnya.
Salah satu faktor lainya yang menyebabkan produksi beras turun karena adanya peralihan pola tanam dari para petani yang semula menanam padi ganti menanam jagung, terutama ketika musik kemarau panjang seperti sekarang.
"Kita juga memaklumi psikologis manusia adalah disaat musim kemarau mereka butuh tanaman yang segera menghasilkan pada saat panen butuh waktu yang singkat. Sebenernya sudah kita petakan, dua dari Minggu ini kita akan hayer konsultan yang memang profesional untuk menjaga ketahanan pangan dari hulu sampai hilir," beber Mas Dhito.
Advertisement