Ini Kronologi Tenggelamnya Kapal Rombongan Wartawan Presiden
Wartawan Harian Kompas Nina Susilo, salah seorang penumpang kapal pinisi pengangkut rombongan wartawan Istana yang terbalik di laut Labuan Bajo, memuji kecekatan anak buah kapal (ABK). Ia bergerak cepat ketika melihat tanda bahaya datang.
ABK langsung menggulung layar dan bersiap-siap menurunkan sekoci. "Kami diperintahkan segera menaiki sekoci, padahal saya dan teman-teman tidak tahu apa yang terjadi," kata Nina kepada Ngopibareng.
Peristiwa ini terjadi Selasa 21 Januari 2020 sekitar pukul 10.30. Waktu itu Presiden beserta rombongan sudah kembali ke Jakarta. Sementara rombongan wartawan akan kembali ke Jakarta dengan pesawat sore hari.
Cerita Nina, ketika teman mulai pindah ke sekoci, tiba tiba angin kencang datang menghempaskan sekoci yang dinaiki wartawan. Akibatnya barang-barang dan peralatan wartawan banyak yang hilang terlempar ke laut.
Waktu kejadian, kapal pinisi tersebut dalam perjalanan pulang dari mengunjungi pulau Bidadari.
Saat sekoci diombang-ambingkan ombok tiba-tiba datang speedboat untuk mengevakuasi wartawan ke dermaga.
"Meski barang-barang banyak yang hilang, kami bersyukur, dalam musibah ini tidak ada korban," ujar Nina sesenggukan.
Diberitakan sebelumnya, kapal Pinisi yang mengangkut rombongan Istana, terbalik dan tenggelam di Labuan Bajo. Musibah ini terjajadi sekitar 30 menit setelah kapal pinisi itu meninggalkan Pulau Bidadari.
Wartawan waktu itu akan menghabiskan waktu setelah dua hari mengikuti kegiatan Presiden di Labuan Bajo Manggarai NTT.
Kabiro Pers dan Media Sekretaris Presiden, Erlin menyatakan prihatin atas kejadian ini. Dan kejadian ini sudah dilaporkan kepada Presiden.
Advertisement