Ini Konsep Gus Muhdlor Menata Pasar Tradisional di Sidoarjo
Pasar Tradisional merupakan salah satu pilar pembangunan ekonomi rakyat. Karena itu, Calon Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) menjadikan pasar tradisional sebagai basis pergerakan utamanya.
Dalam sepekan terakhir, putra Pengasuh Pesantren Bumi Sholawat, KH Agus Ali Masyhuri (Gus Ali) ini juga terus bergerak menyapa dan mengunjungi pasar-pasar tradisional yang ada di Sidoarjo.
Pada Minggu, 12 Januari 2020, Gus Muhdlor blusukan ke Pasar Tradisional yang ada di Desa Wage, Kecamatan Taman, Sidoarjo.
Seperti blusukan sebelumnya. Selepas Salat Subuh, Gus Muhdlor bersama para santri dan tim relawan langsung bergegas menuju Pasar Krempyeng yang ada di Kawasan Wage.
Mengetahui kedatangannya, ratusan emak-emak langsung mengerubuti Gus Muhdlor. Ada yang minta selfie namun tak sedikit pula yang curhat kepada Gus Muhdlor.
“Pondasi utama ekonomi kerakyatan bermula dari pasar rakyat. Kalau kita mau melihat kekuatan ekonomi riil Sidoarjo ya pasar rakyat seperti ini,” kata Gus Muhdlor.
Karenanya, kata Gus Muhdlor, pasar rakyat harus dibangun dan diperbanyak minimal di setiap desa harus memiliki satu pasar.
Selain itu, pasar rakyat harus saling terintegrasi antara pasar di tingkat desa, pasar kecamatan hingga pasar kabupaten dan pasar induk.
“Jadi problem utama pasar itu tidak sekadar revitalisasi, tapi juga harus dibangun sebuah sistem yang terintegrasi antara satu pasar dan pasar lainnya,” ujar alumnus Universitas Airlangga Surabaya ini.
Sementara itu, hasil blusukkan sobo pasar, Gus Muhdlor mendapatkan masalah klasik yang masih saja dialami pasar tradisional di Sidoarjo adalah kurangnya perhatian pemerintah.
“Masalah klasik yang kerap terjadi di pasar-pasar tradisional, yaitu minimnya perhatian pemerintah untuk revitalisasi. Karenanya, pasar tradisional menjadi kumuh, becek, kotor, tidak tertata dan mulai ditinggalkan pelanggannya,” ujar Gus Muhdlor.
Padahal, di setiap pasar tradisional ini rupiah terus berputar tidak henti-hentinya. Bahkan, denyut nadi perekonomian masyarakat ada di pasar tradisional.
Sementara itu, dalam blusukan sobo pasar kali ini, Gus Muhdlor juga mensosialisasikan bahayanya kantong plastik. Tak hanya mengimbau meninggalkan kantong plastik, Gus Muhdlor juga membagi-bagikan kantong ramah lingkungan bagi para pengunjung pasar.
Advertisement