Ini Kendala Utama Pemindahan Pasien Isoman Ke Lokasi Isoter
Pemindahan pasien covid-19 yang melakukan isolasi mandiri (isoman) ke lokasi isolasi terpusat (isoter) di Banyuwangi menghadapi berbagai kendala. Salah satunya, kurangnya pemahaman masyarakat akan pentingnya isoter untuk mencegah terjadinya keparahan kondisi pasien covid-19. Kendati demikian Banyuwangi kini telah berhasil memindahkan lebih dari 90.persen pasien isoman ke lokasi isoter.
Wakil Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Banyuwangi Letkol Infanteri Yuli Eko Purwanto menyatakan kesadaran masyarakat memang masih kurang untuk melakukan isoter. Padahal, isoter ini untuk kepentingan yang bersangkutan sendiri.
"Harapan saya ada kesadaran warga, ini untuk warga yang terkena covid-19 itu sendiri. Bukan kita mau mendeskreditkan dengan menjauhkan dari keluarga atau masyarakat yang lain," tegasnya, 1 September 2021.
Yuli Eko Purwanto menjelaskan, di lokasi isoter, Pemerintah menjaga dan memantau kesehatannya warga yang terpapar covid-19. Karena di lokasi isoter setiap hari dipantau oleh tenaga kesehatan. Setiap hari Dicek tekanan darah dan saturasi oksigen. Pagi diajak berolahraga dan berjemur.
"Jadi terpantau betul perkembangan kondisi kesehatannya," tegas Tentara kelahiran Semarang ini.
Kasus kematian yang selama ini terjadi, seringkali akibat pasien melakukan isoman yang kondisi kesehatannya tidak terjaga atau bahkan tidak terpantau. Ini bisa terjadi tidak ada tenaga kesehatan yang memantau atau yang bersangkutan kurang komunikasi dengan tenaga kesehatan.
"Tahu-tahu saturasi turun setelah itu kebingungan, baru dibawa ke rumah sakit dan beberapa hari kemudian meninggal dunia," tegas Yuli Eko Purwanto.
Selain itu, kendala yang sering muncul pada saat pemindahan pasien covid-19 yang melakukan isoman ke lokasi isoter adalah kecenderungan pasien yang tidak ingin berjauhan dari keluarganya.
"Mungkin mereka lebih nyaman berada dekat keluarganya," sambung Yuli Eko Purwanto.
Kendati demikian, lanjut Yuli Eko Purwanto, saat ini Banyuwangi sudah berhasil memindahkan lebih dari 90 persen pasien isoman ke lokasi isoter. Sisanya tidak memungkinkan untuk dilakukan pemindahan karena beberapa usianya sudah tua atau memiliki penyakit komorbid yang parah.
"Kalau yang lainnya alhamdulilah sudah bisa kita pindahkan ke isoter," tegasnya.
Advertisement