Kenapa Badai Siklon di Indonesia menggunakan Penamaan Bunga
Pekan ini sebagian Sumatera, Jawa dan Bali dihantam dua badai sekaligus yakni badai Siklon Cempaka yang disusul dengan badai Siklon Dahlia.
Sekilas nama dua badai ini indah, meskipun dampaknya ternyata sangat buruk bagi kehidupan. Badai Cempaka misalnya, telah membuat hujan angin dan membuat Pacitan lumpuh karena banjir dan longsor.
Lantas kenapa nama badai berbahaya tersebut diberikan nama bunga yang begitu indah ? Kepala Pusat Data BNPB Sutopo Purwonugroho menyebutkan, bahwa nama siklon yang telah dan akan terjadi di Indonesia akan selalu berupa nama bunga.
"Kemarin ada badai Siklon Cempaka kemudian disusul Siklon Dahlia. Namanya memang disepakati nama-nama bunga," ujarnya, Jumat 1 Desember 2017.
Nama bunga ini disepakati dalam penamaan badai tropis di Indonesia sejak terbentuknya pusat peringatan dini siklon tropis (Tropic Siclon Warning Center/TSWC) di Jakarta pada 2008 silam.
Nama bunga diberikan untuk menghargai orang Indonesia yang menemukan nama-nama badai siklon. Saat ini setidaknya juga ada cadangan beberapa nama badai jika terjadi dan ditemukan di Indonesia. Nama-nama tersebut juga Diunggah melalui website resmi milik BMKG.
Terdapat beberapa nama bunga yang memang yang telah disiapkan oleh TSWC.
Tiga di antara nama bunga tersebut telah terpakai, yakni anggrek, cempaka, dan dahlia. Sementara itu, beberapa nama siklon yang belum terpakai adalah flamboyan, kenanga, lili, mangga, seroja, dan teratai.
Jika ke depan ditemukan badai siklon lagi, maka nama badai siklon akan menggunakan nama flamboyan dan seterusnya.(wah)