Ini Hasil Pertemuan Jokowi dengan CEO Bukalapak
Presiden Joko Widodo akhirnya menemui salah satu pendiri dan CEO Bukalapak Achmad Zaky di Istana Negara tadi pagi. Dalam pertemuan tersebut Zaky menyampaikan permohonan maaf secara langsung pada Presiden Joko Widodo dan meluruskan pernyataanya.
"Pertama, tadi saya ucapkan terima kasih kepada Presiden yang sudah luangkan waktunya untuk bertemu dengan saya pribadi. Secara pribadi saya sampaikan maaf kepada bapak dan luruskan juga yang kemarin terus selanjutnya saya apresiasi tadi kita diskusi banyak mengenai rancangan pemerintah untuk membuat supaya Indonesia maju," ujar Ahmad Zaky di Istana Presiden, Sabtu 16 Februari 2019.
Ahmad Zaky mengatakan ia apresiasi apa yang dilakukan pemerintah dan pemerintah sudah punya rencana membuat Indonesia maju berbasis inovasi.
"Bukalapak juga support dan Bukalapak sedang kembangkan pusat riset, kemarin di Bandung nanti Yogyakarta, Surabaya dan Medan. Mudah-mudahan bisa kolaborasi. Semangatnya membuat Indonesia maju berbasis riset inovasi SDM berkualitas. Itu yang kita sepakati," ujar Ahmad Zaky seperti dikutip dari CNBC.
Ahmad Zaky mengatakan dalam pertemuan tersebut Jokowi juga menyampaikan agar jangan uninstall Bukalapak tetapi harus didukung dan mungkin akan disampaikan secara langsung kepada publik.
"[Soal R&D] Pemerintah saya kira sudah siapkan dana itu. Namun saya pikir semangatnya antara pemerintah dan kami pelaku industri sama-sama harus membangun riset," jelas Ahmad Zaky.
"Poin tweet saya bukan hanya untuk negara tapi pelaku bisnis. Karena dana riset tak hanya untuk pemerintah. Namun di AS dan negara maju dana riset itu besar. Saya ajak pengusaha untuk bisa kerjasama dengan universitas dan pemerintah. Yuk sama-sama fokus di SDM," jelasnya.
Ahmad Zaky menambahkan data yang digunakannya berasal dari Wikipedia dan belum mendapat data terbaru.
"Tolong teman wartawan diambil semangatnya. Saya anak muda pelaku industri fokus ke SDM yang berkualitas dengan riset dan teknologi. Karena perang ke depan bukan dengan manusia. Tapi pinter-pinteran. Kalau ngga fokus di riset kita akan perang harga," jelas Ahmad Zaky. (amr)
Advertisement