Ini Hasil Laboratorium Sungai Ledeng Berwarna Merah di Mojokerto
Heboh air di aliran Sungai Ledeng di Dusun Kuripan, Desa Jumeneng, Mojoanyar, Mojokerto berwarna merah darah, ini hasil laboratorium yang didapat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mojokerto.
Asiten I Sekda Kabupaten Mojokerto, Didik Chusnul Yakin, mengatakan, berdasarkan pemeriksaan di laboratorium menunjukkan bahwa limbah warna merah di aliran sungai tidak menimbulkan pencemaran berarti. Permukaan sungai berwarna merah darah karena blooming alga.
"Hasil uji laboratorium mengindikasikan kesesuaian kualitas air sungai dengan faktor pemicu blooming alga," tegas Didik yang saat itu pernah menjabat sebagai Plt DLH Kabupaten Mojokerto, Senin, 24 Januari 2022.
Didik menjelaskan, ada dua faktor penyebab Sungai Ledeng menjadi merah darah, yaitu temperatur dan eutrofikasi. Temperatur air sungai sampai dengan 33 derajat celcius. Sedangkan terkait eutrofikasi, disebabkan melimpahnya nutrien, salah satunya diindikasikan dengan kadar fosfat mencapai 1,76 mg/l dengan baku mutu 0,2 mg/l.
"Kadar fosfat ini dapat disebabkan oleh air limbah domestik dari penggunaan deterjen yang mengandung fosfat atau residu dari penggunaan pupuk pertanian," jelasnya.
Hasil uji laboratorium ini didasarkan pada baku mutu untuk badan air kelas dua. Oksigen terlarut sebesar 3,24 mg/l dengan baku mutu minimal 4 mg/l. "Fenomena blooming alga yang terjadi di Desa Jumeneng ini dapat dipicu juga dengan kondisi air sungai yang tidak mengalir, yaitu adanya sekat untuk keramba ikan," tutur Didik.
"Kami tinjau lapangan hasilnya sudah tidak ada lagi warna merah. Air sungai sudah mengalir dengan normal kembali," tandasnya.
Sebelumnya, aliran Sungai di Mojokerto berubah menjadi merah secara misterius. Perubahan ini diduga tercemar limbah, Kamis 6 Januari 2022.
Diduga limbah itu menyerupai alga berwarna merah yang mengambang di atas permukaan air. Teksturnya berlendir dan lengket serta menyisakan bekas merah pada tangan jika tidak dicuci.