Ini Hasil Investigasi Pertamina Soal BBM Campur Air di Banyuwangi
Pertamina menyampaikan hasil investigasi BBM bercampur air di SPBU Sumbermulyo, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi. Dari hasil pengecekan yang dilakukan, ditemukan adanya endapan air di dasar tangki pendam. Endapan air ini diduga kuat akibat adanya rembesan air dari main hole yang berada di bagian atas tangki pendam.
Sales Branch Manager Rayon IV Malang Pertamina, Denny Nugrahanto menyatakan, hasil investigasi yang dilakukan bersama tim dari Polresta Banyuwangi, ada endapan air atau ada rembesan dari tangki pendam.
“Jadi memang tidak ada unsur kesengajaan. Karena ada rembesan atau endapan air. Karena soal cuaca. Beberapa hari ini memang sempat turun hujan,” jelas Denny, Jumat, 2 September 2022.
Dia menjelaskan, rembesan air itu kemungkinan besar berasal dari bagian atas tangki pendam. Yakni pada bagian katup yang ada pada main hole tangki pendam. Pada bagian itu, kata Dia, memang bisa dibuka tutup untuk mengecek kadar air atau tidak ketinggian minyak yang ada dalam tangki pendam.
“Jadi kondisinya, adanya rembesan (air) yang masuk ke dalam tangki,” bebernya.
Lebih jauh dijelaskan, saat air dan minyak bertemu, maka air akan berada di posisi bagian bawah. Oleh karena itu, saat ada rembesan ke dalam tangki pendam BBM, air langsung turun ke bawah. Sehingga saat dispenser BBM dinyalakan, maka air yang lebih dulu tersedot. Sebab, filter dispenser berada di bagian dasar tangki pendam.
“Jadi air itu secara tidak sengaja kesedot. Airnya kesedot dulu,” jelasnya.
Saat ini, lanjutnya, sudah dilakukan perbaikan dengan menambal dan merapatkan kembali katup yang ada di bagian main hole. Selain itu, juga dilakukan cleaning pada tangki pendam agar kondisi tangki bisa kembali seperti semula.
Proses pembersihan tangki ini dilakukan hanya dengan membuang airnya saja. Sedangkan BBM pertalite yang masih tersisa tetap dibiarkan dalam tangki. Selanjutnya, akan dilakukan cek kualitas BBM tersebut.
“Jadi airnya saja yang dibuang, kalau minyaknya akan dikembalikan lagi. Nanti akan kita cek dulu secara kualitasnya tidak berubah, masih bisa dipakai lagi berarti,” ujarnya.
Meski tidak menemukan adanya unsur kesengajaan, Pertamina rencananya akan tetap memberikan sanksi pada pihak SPBU karena tidak melakukan pengecekan kadar air dalam tangki. Namun karena ini ibaratnya musibah yang juga tidak diharapkan pihak SPBU, maka akan diberikan sanksi penutupan sementara khusus untuk penjualan produk BBM jenis Pertalite.
Untuk konsumen yang membutuhkan BBM jenis Pertalite dialihkan ke SPBU lain yang ada di dekat sana. Mengenai berapa lama sanksi penutupan sementara ini, menurutnya hanya dalam hitungan minggu saja.
“Tapi biasanya paling lama kurang lebih dua mingguan,” ujarnya.
Advertisement