Ini Harapan Pembalap Veteran Richie Porte Sebelum Gantung Sepeda
Richie Porte akan menggantung sepeda di akhir tahun 2022. Tetapi pembalap veteran ini masih memiliki ambisi yang besar untuk tampil maksimal di tahun terakhirnya berkiprah di WorldTour.
Tahun depan, pembalap berusia 36 tahun ini akan memulai balapan di Santos Festival of Cycling di Australia. Tanah kelahirannya. Setelah itu dia akan kembali ke Eropa bergabung dengan tim-nya, Ineos Grenadiers.
Program balapan Porte untuk tahun 2022 masih belum jelas. Tetapi besar kemungkinan di akan tampil di Criterium du Dauphine. Juga berharap diturunkan di balapan Tirreno-Adriatico. Untuk menambah koleksi kemenangan di balapan semingguan.
Pemenang juara tiga Tour de France 2020 ini termasuk salah satu pembalap andalan dalam 10 tahun terakhir ini. Terutama di balapan-balapan etape yang pendek.
Seperti Dauphine, dua kali kemenangan di Paris-Nice dan Tour Down Under, Tour de Romandie, Volta a Catalunya, dan Tour de Suisse. Untuk musim 2022, bila diasumsikan Tirreno-Adriatico mulai bulan Maret maka setelah itu, dia akan dipersiakan untuk mengikuti Giro d’Italia bulan Mei.
Tahun 2010, Porte pernah mendapatkan jersey pink, jersey putih, dan akhirnya menduduki peringkat ketujuh di Giro d’Italia 2010 itu. Porte juga pernah menjadi pemimpin di skuad Ineos Grenadiers saat mempertahankan kemenangan di Giro d’Italia 2021.
“Satu-satunya yang tim inginkan dari saya adalah menikmati tahun terakhir saya ini. Dan inipun menjadi rencana saya,” tuturnya. Selama kariernya, Porte merasa sangat gembira. “Dan satu tahun lagi, saya masih ingin tetap kompetitif. Apabila tidak kompetitif maka akan membuang-buang waktu sebagai tim,” bilang Porte.
“Jika dapat menutup karier saya di Giro d’Italia itu merupakan mimpi saya. Itu adalah balapan yang paling saya nikmati,” bilang Porte. Selain berusaha masih kompetitif, Porte akan berbagi pengalaman kepada pembalap-pembalap muda tim Ineos Grenadiers.
Porte yang telah start 16 Grand Tours dan sudah melakoni segala macam peran di dalam tim. Mulai dari pemimpin tim, hingga domestik yang melayani Alberto Contador dan Chris Froome.
“Sangat menakjubkan saya bisa berada di antara pembalap muda yang sangat bertalenta itu di kala usia saya menginjak 36 tahun ini,” tukasnya. “Ketika kita melihat balapan Tour de France 10 tahun lagi, saya bisa bilang ke anak dan cucu, saya pernah balapan dengan orang-orang itu,” kekehnya.
Porte akan fokus pada balapan 2022 dengan semua persiapannya untuk musim terakhirnya itu. Tetapi di sisi lain, dia juga mulai memikirkan kehidupan setelah karier di balapan profesional ini berakhir.
Kemungkinan besar, Porte akan pindah ke Australia dan meninggalkan rumah di Eropa-nya. “Jika nanti ada pembalap muda yang bagus dan bertalenta, saya akan membantunya berkarier di Eropa dengan beberapa kontak yang saya miliki. Kemungkinan itu yang akan saya lakukan mengisi hari-hari pensiun saya,” tutup Porte.
Advertisement