Ini Harapan Jusuf Kalla jika Gus Ipul Jadi Gubernur Jatim
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) berharap kepada Wagub Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) bisa mendorong hadirnya berbagai inovasi jika kelak menjadi Gubernur Jawa Timur. Harapan JK ini disampaikan ketika menjadi keynote speech Seminar Pekan Hilirisasi, Inovasi Teknologi dan Start-up Bisnis Badan Usaha Akademik Universitas Brawijaya (UB) serta peresmian Jusuf Kalla Center For Innvoation and Entrepreneurship di UB, Malang, Senin 4 Desember 2017.
"Nanti kalau jadi gubernur, (Gus Ipul) bisa meniru hadirnya pusat inovasi digital seperti silicon valley," kata Jusuf Kalla di hadapan peserta seminar yang hadir. Dalam acara kali ini tampak hadir, Menristek dan Dikti Muhammad Nasir; kemudian Wagub Jawa Timur Saifullah Yusuf; lantas Rektor UB Prof Mohammad Bisri; para guru besar, dosen serta mahasiswa.
Menurut JK, dengan hadirnya pusat inovasi digital, maka kemajuan Jawa Timur bisa melampaui kemajuan yang saat ini telah dicapai. Era digital harus disikapi dengan lebih mengedepankan kebijakan yang menitik beratkan pada digitalisasi.
Selain itu, JK juga berpesan pada Gus Ipul untuk mendorong generasi muda Jawa Timur menjadi pengusaha-pengusaha digital baru. Tumbuhnya start-up baru harus dirangkul dan difasilitasi agar mereka bisa cepat berkembang.
Harapan JK pada Gus Ipul ini setidaknya langsung disambut tepuk tangan meriah para peserta seminar. Apalagi selama berlangsungnya acara, JK juga tampak akrab dan sesekali tampak ngobrol serius dengan Gus Ipul.
Bahkan, kedatangan JK di Bandara Abdurachman Saleh Malang juga disambut langsung oleh Gus Ipul. Menggunakan pesawat kepresidenan, JK tiba dan langsung diantar Gus Ipul menuju ke Universitas Brawijaya Malang.
Sementara itu Gus Ipul kepada wartawan usai acara mengatakan apa yang diungkapkan Jusuf Kalla sangat menarik dan saat ini sudah mulai dilakukan di Jawa Timur. "Potensi start-up business di Jatim luar biasa. Ke depan tugas kita bersama mengakselerasi pertumbuhannya,” ujarnya.
Menurut Gus Ipul, kini sudah saatnya pemerintah daerah terbuka pada inovasi yang dilakukan banyak start-up untuk membantu menyelesaikan permasalahan masyarakat, sehingga terwujud pemerintahan kolaboratif. Dia mencontohkan bagaimana Kabupaten Banyuwangi menggandeng sejumlah start-up business guna menyelesaikan problem publik.
“Di sana Gojek digandeng untuk antar obat ke pasien miskin. Banyuwangi juga menggandeng start-up teknologi pendidikan kelas dunia untuk membantu anak-anak miskin belajar, jadi tidak hanya anak orang kaya yang bisa akses les tambahan,” kata Gus Ipul.
“Yang terbaru, UMKM di Banyuwangi ini akan dihubungkan dengan start-up teknologi finansial atau fintech untuk dapatkan pembiayaan yang bisa lebih kompetitif daripada perbankan,” imbuh Gus Ipul.
Menurut Gus Ipul, apa yang dilakukan Banyuwangi adalah rintisan yang kelak bisa diimplementasikan oleh pemerintah Jawa Timur. “Bahkan, kita akan undang banyak start-up Jatim dan nasional untuk duduk bareng, agar bisa berkolaborasi membantu pemerintah menyelesaikan permasalahan-permasalahan rakyat, mulai dari pertanian, tata kota, UMKM, kesehatan, sampai pendidikan,” jelas Gus Ipul. (wah)