Ini Filosofi Memanah Ala Bupati Pasuruan
Tak hanya piawai dalam mengocek si kulit bundar atau sepakbola. Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf juga jago dalam olahraga memanah.
Seperti yang terlihat di halaman tengah Kantor Bupati Pasuruan, kemarin pagi. Di sela-sela kesibukannya, orang nomor satu di Kabupaten Pasuruan ini kembali melakoni hobi barunya, setelah hampir 4 bulan ia tinggalkan.
"Iya, sejak pandemi Covid-19, saya tak lagi memanah. Lebih banyak di rumah dan menggelar rapat, video conference secara virtual di rumah dinas atau di kantor," katanya.
Irsyad mengaku mulai tertarik dengan memanah, lantaran olahraga ini memiliki filosofi yang sangat dalam.
Dikatakannya, ada tiga proses yang dilakukan ketika seseorang ingin memanah. Yakni bagaimana membidik, menarik dan melepaskan busur tepat ke tengah sasaran. Hal itu ia terapkan selama menjadi seorang kepala daerah.
Membidik, menurut Irsyad harus dengan tingkat konsentrasi tinggi. Mata dan organ tubuh lainnya dituntut untuk fokus pada satu titik.
"Sebuah kebijakan harus saya pertimbangkan baik-baik. Setiap kegiatan harus focus pada apa yang ingin dicapai. Bidikannya harus tepat mulai dari awal," katanya.
Berikutnya adalah menarik anah panah. Menarik anak panah ke belakang dengan sekuat tenaga, kemudian menahannya sesaat. Sama halnya dengan kehidupan, dimana membidik menurut Irsyad adalah usaha kita untuk mencapai tujuan yang sudah kita tentukan terlebih dahulu. Atau dalam istilah lainnya adalah ikhtiar.
"Apakah tujuan kita akan tercapai jika kita hanya menentukan dan berusaha saja? Tidak. Seperti panah tadi, apakah untuk memastikan bidikan kita tepat sasaran atau tidak hanya cukup dengan membidik dan menarik anak panah? Tidak kan?" katanya sembari terus melepas anak panah yang sudah 4 kali tepat sasaran.
Dan inilah yang paling menentukan. Melepaskan anak panah dari busurnya. Kata Irsyad, melepas busur berarti membiarkan dia melesat sesuai apa yang telah kita arahkan sebelumnya.
"Kita harus merelakan usaha kita, berpasrah dan bertawakal. Jika kita sudah punya niat dan usaha, selebihnya bukan urusan kita lagi. Itu sudah menjadi urusan Allah SWT," ujarnya.
Dari filosofi yang terkandung dalam olahraga memanah, Irsyad pun menularkan hobinya ini ke para stafnya. Selain berfilosofi, memanah juga menjadi salah satu olahraga yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW.
"Memanah itu membangun kekuatan tubuh, meningkatkan kesabaran dan focus, membangun kepercayaan diri, dan merupakan bagian dari sebuah seni. Ini juga kita lakukan dalam rangka melaksanakan Intruksi Menteri Dalam Negeri untuk kembali mengaktifkan olahraga di tengah Pandemi. Nah, memanah sangat efektif, karena tak bersentuhan langsung dengan orang lain," kata Irsyad.