Ini Fakta Ledakan Dahsyat yang Tewaskan 4 Orang di Blitar
Ledakan dahsyat terjadi di Dusun Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Blitar, Jawa Timur. Ledakan yang menewaskan empat orang dan meluluhlantahkan 25 rumah warga diduga berasal dari bubuk petasan.
“Dugaan awal ledakan disebabkan oleh bubuk bahan petasan, dari keterangan yang diperoleh dari keluarga dan tetangga, keluarga korban biasa membuat petasan menjelang bulan puasa," kata Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono, Senin, 20 Februrari 2023.
Berikut fakta-fakta terungkap dalam peristiwa ledakan dahsyat tersebut.
1. Akibat ledakan itu potongan tubuh korban terpental sejauh 100 meter
Kondisi empat orang tewas akibata ledakan itu mengenaskan. Sejumlah potongan tubuhnya tercerai-berai dan tertimbun reruntuhan. "Ditemukan dalam bentuk potongan-potongan bagian tubuh," kata AKBP Argowiyono.
Menurut Argo, potongan tubuh manusia ini yang diduga merupakan pemilik rumah. "Kemungkinan meninggal karena tadi ditemukan sudah dalam beberapa potongan bagian tubuh," ujarnya.
Ceceran potongan tubuh itu juga ditemukan relawan Basarnas. Ada satu tubuh utuh ditemukan tepat di depan rumah sumber ledakan. Sementara bagian potongan tubuh lain ditemukan tercecer di radius sekitar 100 meter dari sumber ledakan.
"Kami menemukan ada empat kepala. Yang tiga dada keatas. Yang satu utuh. Ada lagi tulang pinggul 1, tulang dada 1 sama jari," ujar Eko, salah satu relawan Basarnas.
2. Korban masih satu keluarga
Polisi sudah menemukan tubuh empat korban meninggal dunia dalam peristiwa ledakan di sebuah rumah di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar.
Keempat korban meninggal dunia dalam peristiwa ledakan di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, yang terjadi pada Minggu 19 Februari 2023 malam, itu masih satu keluarga, yaitu, bapak, dua anak dan satu keponakan.
Keempat korban, yaitu, Darman, 63 tahun, Aripin, Widodo, dan Wawa. Aripin dan Widodo merupakan anak dari Darman. Sedang Wawa, adalah keponakan Darman.
"Korban meninggal dunia sudah kami temukan dan teridentifikasi, jumlahnya ada empat orang yang meninggal dunia. Mereka masih satu keluarga, bapak, dua anak dan satu keponakan," kata Argo.
3. Sumber ledakan diduga kuat dari bahan petasan
Menurut AKBP Argowiyono, diduga kuat sumber ledakan berasal bahan petasan yang berada di rumah Darman. "Diduga mercon. Tapi untuk memastikan Tim Labfor Polda Jatim yang masih perjalanan sedang menuju kemari untuk memastikan penyebab ledakan," katanya.
Namun informasi yang diterima dari warga sekitar, sumber ledakan berasal dari rumah Darman, warga RT 1 RW 13 Desa Karangbendo, kecamatan Ponggok, Blitar.
Dugaan kuat ini juga dibuktikan bau belerang menyengat usai peristiwa ledakan. Kepala BPBD Kabupaten Blitar, Ivong Bettryanto mengatakan, ledakan diduga akibat bahan petasan atau mercon yang disimpan di rumah Darman.
"Ledakan yang terjadi di Dusun Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, informasi awal akibat bahan mercon yang disimpan di salah satu rumah warga. Ini masih informasi awal, nanti yang berwenang yang akan menyampaikan," kata Ivong.
4. Petasan dipersiapkan untuk jelang ramadhan
Menurut keterangan warga, dua anak korban Sudarman, yakni Arifin dan Widodo selama ini punya kebiasaan membuat petasan, terutama menjelang Ramadan. Petasan itulah yang diduga meledak hingga menewaskan penghuni rumah dan melukai enam orang lainnya.
Warga menduga ada banyak bubuk petasan di rumah korban saat insiden terjadi. Karenanya, ledakan sangat dahsyat hingga meluluhlantakkan bangun rumah.
Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono membenarkan keterangan warga tersebut. Dia juga menyatakan di tempat kejadian perkara (TKP) tercium aroma belerang, salah satu bahan pembuatan mercon.
Meski begitu, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap fakta sesungguhnya. "Yang bersangkutan (korban) memang punya kebiasaan membuat mercon. Ini masih diselidiki," katanya.
Advertisement