Ini Fakta-Fakta di Balik Dua Laga Liga Champions Hari Ini
Selain ansih soal hasil pertandingan, ada fakta-fakta menarik di balik duel leg kedua babak 16 besar Liga Champions antara Liverpool kontra Atletico Madrid, yang akhirnya dimenangi tim tamu 3-2 (agregat 4-2 untuk Atletico), serta bentrokan PSG lawan Borussia Dortmund, yang berakhir 2-0 untuk Les Perisiens.
Berikut rangkuman kejadian yang dirangkum dari berbagai sumber:
Liverpool vs Atletico
Tak Jabat Tangan
Dalam laga sepak bola, biasanya ada ritual jabat tangan antar pelatih kedua tim. Tapi saat Liverpool menjamu Atletico Madrid, Jurgen Klopp maupun Diego Simeone tidak berjabat tangan, melainkan hanya beradu lengan. Hal ini mereka lakukan sebagai pencegahan virus corona yang terus menyebar ke penjuru dunia.
Kemarahan Diego Costa
Striker kenyang pengalaman Atletico Madrid, Diego Costa, marah besar saat Diego Simeone memutuskan untuk menariknya keluar lapangan dan menggantinya dengan Marcos Llorente.
Costa tak hanya mengomel saat menepi keluar lapangan menuju bangku cadangan Atletico, tapi juga menendang sesuatu di depan bench pemain, serta menolak jabat tangan dengan ofisial timnya.
Namun Costa seharusnya malu dengan sikapnya, karena keputusan Simeone terbukti benar. Llorente menjadi pahlawan timnya dengan dua gol yang ia ciptakan.
Kejelian Simeone
Dua pemain pengganti yang dimasukkan Simeone memberikan kontribusi nyata pada kemenangan Atletico atas Liverpool. Sebab berkat kemenangan itu, Atletico secara meyakinkan lolos perempat final Liga Champions.
PSG vs Borussia Dortmund
Selebrasi Provokatif Neymar
Neymar melakukan selebrasi provokatif usai mencetak gol pembuka PSG ke gawang Borussia Dortmund di leg kedua babak 16 besar Liga Champions kali ini.
Tak seperti biasanya, Neymar membuat lingkaran dengan jari telunjuk dan jempolnya seperti yang biasa dilakukan striker jangkung milik Dortmund, Erling Braut Haaland. Selebrasi itu dilakukan untuk mengejek Haaland yang tak mampu mencetak gol di pertandingan ini.
Seperti diketahui, Haaland melakukan selebrasi layaknya orang bermeditasi dengan kedua tangannya menengadah, sembari membuat lingkaran dari telunjuk dan jempolnya.
Perayaan Tanpa Penonton
Bagi kubu PSG, kemenangan ini sarat emosi. Maklum, keberhasilan mereka menembus babak perempat final adalah yang pertama selama keikutsertaan mereka di Liga Champions. Tak heran bila kemudian, semua penggawa, staf pelatih termasuk Thomas Tuchel sangat emosional setelah timnya memastikan timnya melaju ke fase selanjutnya.
Namun yang memprihatinkan, keberhasilan yang seharusnya mereka rayakan dengan ribuan fans tidak bisa mereka lakukan. Karena mereka harus bermain tanpa penonton menyusul larangan dari pemerintah Perancis seiring dengan merebaknya virus corona.