Ini Fakta Aneurisma, Penyebab Kematian Influencer Azmi Fadhlih
Dokter yang juga Influencer Azmi Fadhlih dikabarkan meninggal dunia akibat pecahnya pembuluh darah pada otak atau aneurisma.
Kabar meninggalnya dokter spesialis kulit itu dibenarkan oleh kakak ipar Azmi, Lury Alex Noerdin melalui Instagram Stories yang diunggahnya pada Senin, 16 Desember 2024. "Assalamualaikum Wr. Wb. Innalilahi Wa Inna Ilaihi Rajiun, telah meninggal dunia Adinda kami tercinta dr. Azmi Fadhlih, Sp.Dv.,” tulisnya dalam unggahan tersebut.
Lury mengatakan Azmi meninggal dunia di salah satu rumah sakit yang berada di Bali pukul 02.00 WITA pada Senin, 16 Desember 2024. Almarhum tiba di Bandung, Jawa Barat sekitar pukul 18.00 WIB dan disemayamkan di rumah duka yang berlokasi di Jl. Tubagus Ismail IX, Bandung, Jawa Barat.
Menurut unggahan Lury, almarhum dikebumikan pada Selasa, 17 Desember 2024 di Taman Makam Pahlawan Blok A, Cikutra, Bandung, Jawa Barat pada pukul 08.00 WIB. "Mohon doanya, semoga almarhum husnul khatimah, diampuni dosanya, dilapangkan kuburnya dan ditempatkan di sisi Allah SWT," kata Lury.
Dilansir laman Kementerian Kesehatan, aneurisma otak adalah kondisi di mana terjadi penggelembungan pembuluh darah di tak akibat melemahnya dinding pembuluh darah di suatu titik tertentu. Aneurisma otak juga dikenal dengan aneurisma serebral.
Aneurisma otak merupakan aneurisma yang paling sering terjadi selain aneurisma pada pembuluh darah aorta pars abdominal. Jika aneurisma pada otak pecah, hal tersebut bisa menyebabkan hal yang lebih buruk, seperti kerusakan otak, stroke hemoragik, koma, dan kematian.
Gejala aneurisma otak
Bagaimana gejala aneurisma otak? Apabila masih berukuran kecil dan belum pecah, aneurisma otak sering kali tidak menimbulkan gejala. Namun, jika ukuran aneurisma membesar, penderita bisa mengalami berbagai keluhan, seperti :
1. Nyeri di sekitar mata.
2. Mati rasa di salah satu sisi wajah.
3. Pusing dan sakit kepala.
4. Kesulitan berbicara
5. Gangguan keseimbangan
6. Sulit berkonsenstrasi
7. Penurunan daya ingat.
8. Gangguan penglihatan
Selain itu, aneurisma otak yang makin membesar bisa pecah dan menimbulkan perdarahan di otak. Gejala pecahnya aneurisma otak dapat berupa :
1. Sakit kepala parah.
2. Pandangan kabur atau penglihatan ganda.
3. Mual dan muntah.
4. Lemah atau lumpuh di salah satu sisi tubuh atau tungkai.
5. Sulit berbicara
6. Sulit berjalan
7. Kelopak mata turun (ptosis)
8. Kejang
9. Penurunan kesadaran
Penyebab aneurisma otak
Penyebab melemahnya dinding pembuluh darah di otak ini belum bisa dipastikan. Namun, ada beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya aneurisma otak, yaitu:
1. Menderita tekanan darah tinggi (hipertensi).
2. Berusia lebih dari 40 tahun.
3. Berjenis kelamin perempuan, terutama yang sudah menopause.
4. Memiliki riwayat cedera kepala.
5. Mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan.
6. Menggunakan narkoba, terutama kokain.
7. Memiliki kebiasaan merokok.
8. Memiliki keluarga dengan aneurisma otak.
Selain faktor-faktor tersebut, ada beberapa penyakit yang dapat meningkatkan risiko terjadinya aneurisma otak, yaitu :
1. Penyakit ginjal polikistik
2. Koartasio aorta
3. Malformasi arteri-vena
4. Sindrom Ehlers-Danlos
5. Sindrom Marfan
Pencegahan aneurisma otak
Melakukan kontrol secara rutin jika menderita penyakit yang meningkatkan risiko terjadinya aneurisma otak, seperti hipertensi, bisa mencegah aneurisma otak. Selain itu, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah aneurisma otak, seperti:
1. Berhenti merokok
2. Tidak menggunakan narkoba.
3. Mengurangi konsumsi minuman beralkohol.
4. Mengonsumsi makanan bergizi seimbang.
5. Berolahraga secara rutin.
6. Menjaga berat badan ideal.