Ini Empat Pesan Joni Hermana Untuk 15 Bacarek ITS
Sebanyak 15 Bakal Calon Rektor (Bacarek) Rektor ITS periode 2019-2014 bertemu dalam Sharing Experience yang diselenggarakan oleh Majelis Wali Amanat (MWA) ITS, Jumat, 2 Nopember 2018 di Ruang Sidang Rektorat ITS.
Kegiatan tersebut diadakan guna menyambung silaturahim antara mantan rektor dengan para bacarek. Selain itu, agar para mantan rektor maupun rektor yang masih menjabat saat ini bisa memberikan pengalamannya untuk bekal para Bacarek ketika terpilih nanti.
“Diharapkan Bacarek ITS nantinya mendapatkan pengalaman dari rektor-rektor terdahulu dan mengetahui situasi seperti apa yang akan mereka hadapi nanti ketika terpilih menjadi rektor,” ujar Ketua MWA ITS, Mohammad Nuh.
Sementara itu, sebagai rektor yang masih menjabat, Joni Hermana menyampaikan empat pesannya kepada para Bacarek ITS ke depan. Ada pun empat langkah yang ia ambil adalah, membuat satu kesepakatan tujuan. Dalam artian dirinya dan seluruh jajaran yang ada di ITS harus menyamakan persepsi terlebih dahulu.
“Saat itu yang ingin saya bangun adalah trust atau kepercayaan terhadap seluruh civitas akademika di ITS, karena kepercayaan merupakan poin penting untuk dapat beriringan membangun institusi ini,” jelasnya.
Langkah berikutnya yang ia siapkan saat terpilih menjadi rektor adalah reformasi terhadap struktur yang dibutuhkan. Pasalnya, saat ia menjabat sebagai rektor, saat itu ITS sedang memasuki masa transisi dari Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTN-BLU) menjadi PTN Berbadan Hukum (PTN-BH). Tidak hanya struktur, attitude dan budaya kerja di ITS juga harus diubah ketika statusnya menjadi PTN-BH.
Menurutnya, pendekatan yang dilakukannya harus merangkul ke atas dan ke bawah. “Rasa kebersamaan dan rasa memiliki dari seluruh civitas akademika perlu dibangun, bahwa ITS harus dibesarkan secara bersama,” terangnya.
Poin ketiga yakni efektuasi implementasi dari apa yang sudah dirancang dalam program kerja harus lebih efektif. Di awal kepemimpinannya, ia disibukkan dalam menangani kebijakan manajamen yang cukup panjang, karena harus melewati persetujuan dari Senat Akademik (SA) dan MWA.
“Akibatnya, ITS saat itu mengalami perlambatan dalam proses transformasi manajemennya di antara PTN-BH lain, namun saat ini proses tersebut sudah bisa lebih efektif lagi,” ungkapnya.
Point terakhir yang perlu diambil oleh Bacarek nantinya adalah membangun jejaring. Menurut Joni, dalam menghadapi era industri 4.0 ada dua kata kunci yang harus dipegang dalam menjalankan institusi, yaitu kreativitas dan inovasi serta jejaring untuk berkolaborasi.
Dalam membangun jejaring, idealnya ada kru yang kuat untuk merealisasikan apa yang dirintis tersebut. “Kalau untuk sekarang ada pada bidang Wakil Rektor 4 bidang kerja sama,” katanya. (amm)
Advertisement