Ini Dia, Pinarello Dogma F, Lebih Ringan dan Aerodinamis
Akhirnya produsen sepeda asal Treviso, Italia, Pinarello merilis sepeda terbaru line up tertinggi, Dogma. Dengan nama Dogma F. Sebelumnya dirumorkan bernama Dogma F14.
Memang beberapa saat lalu sudah beredar foto-foto Dogma baru ini secara spyshot. Bahkan Fausto Pinarello, pemilik Pinarello sendiri telah menggunakannya saat menyambangi garasi tim Ineos-Grenadiers saat rest day kedua Giro d’Italia lalu.
Juga beberapa pembalap Ineos-Grenadiers sudah menggunakannya di Tour de Suisse beberapa minggu lalu. Memang, ajang Tour de France, balap sepeda paling bergengsi ini jadi ajang pamer produk terbaru dari produsen-produsen sepeda maupun komponen.
Jadi Pinarello memilih momen sebelum TdF berjalan 26 Juni dengan melaunching Dogma F. Sepintas tidak terlalu beda jauh dengan F12. Tetapi bila diperhatikan banyak perbedaan.
Dogma F hadir dalam opsi rim brake dan disc brake. Dogma F diklaim lebih ringan, lebih kaku, dan lebih aerodinamis dibanding generasi sebelumnya.
Kali ini Pinarello tidak lagi menggunakan angka untuk seri Dogma karena ingin membuat Dogma lebih berumur panjang, tidak tergantung pada angka.
Dogma F juga dibikin sebagai sepeda allround sama seperti Specialized Tarmac SL7 yang “membunuh” Specialized Venge sebagai aero bike. Seperti Dogma yang lain, bagian belakang dibikin asimetri. Tujuannya untuk mengakomodasi tekanan pedalling yang berbeda antara kiri dan kanan.
Bagian kokpit Dogma F juga full integrated. Tidak ada nampak kabel di frame maupun di kokpit. Bagian dalam headtube yang memegang as fork juga dibikin lebih besar dan lurus yakni 1,5 inchi. Sepeda lain biasanya menggunakan ukuran berbeda antara atas dan bawah yakni 1 ½ inchi dan 1 1/8 inchi.
Bagian downtube juga berbeda. F12 memiliki dua kali turunan. Pertama sebelum bottle cage dan kedua setelah bottle cage turun lagi. Sedangkan Dogma F, turun sebelum bottle cage dan naik lagi setelah bottle cage. Membuat bagian bottom bracket lebih berotot. Bagian bottom bracket Dogma F ini diklaim lebih stiff 12 persen dibandingkan pendahulunya.
Seatstay juga berbeda. Ada tekukan setelah keluar dari seat tube lantas menurun hingga ke rumah as roda belakang. Perubahan ini semua sangat berpengaruh pada aerodinamika.
Dengan aerodinamika ini, Dogma F diklaim lebih aero 4,8 persen untuk versi disc brake dan 3,2 persen untuk versi rim brake. Bila dibandingkan dengan F12. Hasilnya nyata, Dogma F menghemat 1,3 watt saat melaju di kecepatan 40 kmh. dan menghemat 2,6 watt saat melaju di kecepatan 50 m/h.
Dogma F ini juga lebih ringan 265 gram dibandingkan F12. Hal ini didapat dari seatpost, headet, dan fork. Seat tube menyumbang 27 gram, headset menyumbang 25 gram. Dan seat clamp yang menggunakan teknologi 3D printing menghemat bobot hingga 35 gram. Untuk kokpit, handle bar stem integrated Most Talon Ultrafast lebih ringan 40 gram dibandingkan Most Talon Ultra, versi sebelumnya.
Sedangkan untuk fork. Versi rim brake lebih ringan 58 gram. Sedangkan versi disc brake lebih ringan 20 gram. Frame yang tersedia mulai ukuran 43 cm hingga 62 cm ini ini dapat mengakomodasi ban ukuran 28 mm untuk versi rim dan disc brake.
Untuk handle bar stem Most Talon Ultrafast tersedia dalam 16 macam kombinasi ukuran. Saat launching ini, Dogma F tersedia dalam tiga warna yakni Plutonium Flash, Eruption Red, dan Black on Black.
Sepeda ini akan mulai bisa didapatkan bulan Desember 2021. Jadi silahkan pesan sekarang dan bulan Desember nanti jadilah yang pertama menggunakan Dogma F. Sambil kita nantikan kiprah tim Ineos-Grenadiers apakah bisa menjuarai Tour de France menggunakan sepeda baru ini?
Advertisement